Tunggu Persetujuan Menteri, Usulan Pelabuhan Hortikultura Semarang

- 14 Agustus 2021, 17:39 WIB
Pelepasan ekspor hortikultura Jawa Tengah di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Pelepasan ekspor hortikultura Jawa Tengah di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS  - Untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo telah mengajukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi pelabuhan hortikultura.

“Tinggal tunggu tanda tangan dari menteri. Dengan cara itu harapan kita nanti produk pertanian kita bisa diekspor dari sini," kata Ganjar usai mengikuti acara pelepasan ekspor komoditas pertanian Provinsi Jawa Tengah, di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu 14 Agustus 2021.

Dalam acara yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara virtual tersebut, Provinsi Jawa Tengah melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp 400 miliar ke 36 negara.

Baca Juga: Inovasi Transportasi Listrik di Indonesia Terus Dilakukan

Komoditas tersebut terdiri atas sektor perkebunan seperti pala, biji kopi, minyak sawit, gula merah, dan karet lembaran. Sementara dari sektor tanaman pangan ada edamame, Porang, kacang hijau, dan tepung jagung.

Komoditas berikutnya dari sektor hortikultura seperti daun pakis dan ruskus, okra, dried taro leaf, bonsai, bunga melati, kapulaga, kunyit, dan daun cincau.

"Daun Pakis saja bisa kita kirim, bunga melati ternyata semuanya indah dan bisa dijual juga. Perkebunannya ternyata kita juga punya pala, lalu ada kopi. Sarang burung walet juga harganya stabil di tengah kondisi seperti ini. Eksportirnya tadi bilang sudah lima tahun melakukan ini. Lalu kayu, edamame, dan tentu saja porang yang saat ini sangat bagus," jelas Ganjar.

Baca Juga: APBN Jadi Instrumen yang Bantu Masyarakat Hadapi PPKM

Tingginya ekspor sektor hortikultura, perkebunan, dan tanaman pangan itu, lanjut Ganjar membuktikan bahwa dalam pandemi ini kondisi perekonomian masih tumbuh, meskipun serapan tenaga kerja masih belum maksimal.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah