Badan Usaha Milik Petani, Modal Rp 200 Juta, Tiga Bulan Kemudian Beromset Rp 2 Miliar

- 18 November 2021, 21:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto dalam peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri di Sistem Resi Gudang di kabupaten setempat, Rabu (17/11/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto dalam peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri di Sistem Resi Gudang di kabupaten setempat, Rabu (17/11/2021). /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS-Badan Usaha Milik Petani atau BUMP yang didirikan para petani di Kabupaten Cilacap mulai menampakan hasil. Dari modal Rp 200 juta, kini bisa bertransaksi Rp 2 miliar.

“Terimakasih, pemerintah sudah mendukung kami, kita ngga mau pamer dari 16 agustus kita berdiri dengan modal 200 juta sudah bisa bertransaksi hampir 2 miliar,” tutur Sukardi.

Hal itu dikatakan Sukardi dalam peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri di Sistem resi gudang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Rabu (17/11), yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto.

BUMP itu merupakan gagasan dari Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Jateng. “Petani kita maksimalkan bergabung dengan badan usaha yang jelas dan diakui pemerintah, inilah hasilnya,” ujarnya Sukardi.

Hasil yang dimaksud Sukardi adalah nilai omzet yang telah mencapai milyaran. Selain itu, sejak didirikan pada 16 Agustus hingga saat ini setidaknya ada seribu petani yang dibina.

Senada disampaikan oleh petani lainnya, Mereka merasa diuntungkan dengan keberadaan BUMP. Sebab, gabah dibeli dengan harga tinggi saat panen raya. Selisihnya Rp 300 rupiah jika dibeli oleh tengkulak.

“Terus juga untuk bantuan benih, dibantu BUMP harganya pun tidak mahal, terus pupuk juga disiapin dari BUMP,” kata Edi Kuswanto, petani asal Desa Bojong Cilacap.

Sementara dalam acara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan keuntungan yang disampaikan oleh petani dan pengelola BUMP tersebut bukan satu-satunya. Seiring berjalan, petani juga akan mendapat keuntungan jika menjadi pemegang saham.

“Sehingga petani desainnya akan mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama menjual produknya sudah untung, kedua pada saat akhir tahun mereka rapat umum pemegang saham,” katanya.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x