Network
KARANGANYARNEWS-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Bank Syariah Indonesia (BSI) akan mengakuisisi Unit Usaha Syariah Bank Tabungan Negara (BTN).
Bergabungnya BTN Syariah, kata dia, diharapkan akan memperkuat posisi dan meningkatkan kapitalisasi pasar BSI, yang merupakan gabungan dari Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Tidak hanya mencaplok BTN Syariah, Kementerian BUMN juga akan melakukan percepatan penyertaan modal negara melalui saham Seri A Dwiwarna di BSI pada kuartal ketiga tahun ini.
"Insya Allah Pak Wapres setuju, saya juga sudah diskusi dengan para direksi bank Himbara untuk saham Dwiwarna ini, kita akan pastikan terjadi di tahun ini," kata Erick.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas tidak setuju dengan rencana akuisisi tersebut. Menurut dia, BSI dan BTN Syariah memang perlu memiliki langkah pengembangan tetapi bukan melalui akuisisi.
Dia menilai masing-masing bisa mendorong perkembangan ekonomi syariah. Misal, BSI dapat melakukan perubahan bentuk menjadi badan usaha milik negara (BUMN).
"Ini penting agar BSI menjadi lebih independen dan tidak bergantung kepada tiga bank induk," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Bagi BTN Syariah, lanjut dia, pemerintah perlu memberi ruang atau tugas khusus bagi dalam menggarap segmen yang belum tersentuh oleh BSI. "Saya percaya, sinergi kedua bank syariah itu dapat berjalan tanpa adanya akuisisi."
Jika langkah itu dijalankan, kata dia selanjutnya, maka amanat konstitusi dalam menyejahterakan masyarakat bisa berjalan, meski belum sempurna. Itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah, baik dalam urusan usaha mikro dan ultra mikro.
Adanya penugasan BTN Syariah untuk menggarap segmen mikro dan ultra mikro akan membuat kebijakan pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat bukan hanya menyasar kelas atas dan menengah, tetapi juga kelas lapis bawah.
