Awas! Menstruasi Telat Tiga Bulan Bukan Karena Hamil Tapi Mungkin Kena Amenore

- 31 Juli 2021, 13:06 WIB
Ilustrasi menstruasi /Freepik
Ilustrasi menstruasi /Freepik /

KARANGANYARNEWS, Setiap bulan, wanita umur produktif mengalami menstruasi dengan periode yang teratur.

Namun sebagian wanita terkadang terlambat menstruai hingga beberapa bulan. Hal ini mungkin karena mengalami amenore atau amenorrhea.

Amenore adalah istilah medis ketika seorang wanita tidak mengalami periode menstruasi.

Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap 21 - 35 hari selama 2 - 7 hari. Ini merupakan fase hormonal wanita yang belum menopause dengan kemungkinan untuk mempersiapkan kehamilan.


Konsultan ob-gyn Sharda Hospital India, dr Megha Rajan, mengatakan ada dua jenis amenore.

Pertama, amenore primer yakni saat pertama kali terlambat mengalami menstruasi biasanya terjadi pada umur 14-16 tahun.

Kedua, amenore sekunder dimana seoramg wanita mengalami keterlambatan menstruasi selama tiga bulan berturut-turut atau lebih.

Ketika mengalami amenore, seorang wanita akan mengalami gejala pusing kepala, penglihatan berubah, mual, tumbuh rambut wajah yang ekstra, rambut rontok, perubahan ukuran payudara dan keluarnya cairan dari payudara.

"Penyebab utama amenore primer termasuk genetik, riwayat keluarga, dan gaya hidup," kata dr Rajan.

Dilansir Indian Express, dr Rajan menjelaskan cacat genetik atau kromosom dapat mempengaruhi fungsi ovarium dan siklus menstruasi. Selain itu, obesitas dan kekurangan berat badan juga salah satu faktor penyebab amenore.

Penyebab amenore sekunder dari gaya hidup diantaranya, gangguan pola makan, pola olahraga yang ekstrim, menyusui, kehamilan, stress dan menopause.

Penyebab lain yang mungkin yakni penggunaan alat kontrasepsi seperti suntik kb, pil kb dan IUD dapat mempengaruhi siklus menstruasi setelah dan saat digunakan.

Amenore bisa dideteksi dengan cara melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi tiroid, fungsi ovarium, testosteron (hormon pada pria), yang dapat mendeteksi PCOS dan estrogen (hormon pada wanita).

"Pilih pengobatan amenore sesuai dengan penyebabnya. Mungkin bisa dengan mengubah gaya hidup," imbuh dr Rajan.

Obat hormonal tertentu dan pil KB bisa saja memicu menstruasi, namun yang lain dapat memicu ovulasi seperti obat untuk PCOS. Terapi hormon juga dapat membantu untuk menyeimbangkan hormon dalam tubuh wanita.

Sedangkan, dr Rajan, menambahkan operasi untuk pengobatan amenore jarang dilakukan, namun untuk beberapa kasus, pembedahan mungkin jadi langkah yang  akan diambil.

Editor: Zening Demaringtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah