Setelah pulang dari kelenteng, sang ibu lantas mengajak Gunawan masuk ke ruangan bekas kamar tidur kakeknya.
Gunawan menceritakan bahwa, meski sudah lama tidak ditempati, ruangan itu tetap terlihat bersih dan rapi.
Di salah satu sisi ruangan itu ada altar persembahyangan lengkap dengan sesaji serta tempat pembakaran hioswa yang menebarkan bau harum.
Tepat di atas altar itu terpampang foto sang kakek berukuran 10R lengkap dengan pigura berukir.
Baca Juga: 7 Foto Miss Indonesia 2020 Carla Yules, Cantiknya Nggak Ada Obat
“Saya tidak tahu apa yang dilakukan mama. Beliau cuma mengambil hioswa lalu membakarnya, terus menggerak-gerakkannya di depan foto kakek, dan selanjutnya diam sambil tetap berdiri. Namun saya terkejut bukan kepalang saat tiba-tiba tubuh mama bergetar hebat," ujar Gunawan.
"Saat itulah saya mendengar suaranya berubah menjadi lebih berat. Dan dalam kondisi mata terpejam itu, dari bibir mama keluar ucapan 'jupuken, nggone apik' (ambil saja, tempatnya bagus). Setelah bangun saya tanyakan pada mama siapa yang barusan ngomong. Mama menjawab kalau itu suara kakek saya, yang menyuruh saya untuk terus melanjutkan obsesi mengembangkan perusahaan,” lanjutnya.
Gunawan sempat bingung dengan maksud dari kata apik/bagus yang diucapkan kakeknya melalui sang ibu.