Menguak Misteri Suksesi Keraton Kasultanan Ngayojakartakarta Hadiningrat

- 30 Maret 2022, 13:22 WIB
Bangsal Kencana Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat
Bangsal Kencana Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat /kratonjogja.id/

Keputusan Raja Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat menganugerahkan gelar GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram, mengisaratkan  GKR Pembayun sebagai peneruskan tahta kerajaan dinasti Mataram Islam tersebut.

Terkait ‘Sabda Raja’ yang kemudian memunculkan kontroversi ini, juga tersurat dalam jurnal penelitian yang diterbitkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berjudul; “Elit, Cultural Capital, dan Sabda Raja dalam Sukses Kepeimpinan Keraton dan Gubernur DIY”.

Baca Juga: Suksesi Pura Mangkunegaran, Inilah Penyebab GPH Paundrakarna Mangkir dari Penobatan Adik Tirinya

‘Sabda Raja’ Sri Sultan Hamengku Buwono X itu, pun tak luput kritikan dari  internal Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat. Sejumlah media menyebutkan para adik Sri Sultan Hamengku Buwana X kecewa, karena tidak diajak diskusi suksesi kepemimpinan keraton ini.

Sri Sultan Hamengku Buwono X, pun menyadari ‘Sabda Raja’ yang dikeluarkan akan menimbulkan perdebatan di kalangan saudara-saudarannya. Namun demikian, menurutnya jikalau ‘Sabda Raja’ ini tidak disampaikan justru akan menjadi risiko bagi dirinya maupun adik-adiknya.

Saat menyampaikan ‘Sabda Raja’ di bangsal Siti Hinggil, hadir pula GKR Mangkubumi besert adik-adiknya dan sejumlah serta kerabat Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat lainnya.

Baca Juga: Suksesi Pura Mangkunegaran, Inilah Penyebab GPH Paundrakarna Mangkir dari Penobatan Adik Tirinya

Sri Sultan Hamengku Buwono meminta GKR Mangkubumi duduk di kursi Watu Gilang, batu yang ditempati calon pengganti Raja dinasti Mataram Islam di Yogjakarta.

“Di situ saya menetapkan GKR Mangkubumi, dia berhak duduk di kursi itu,” kata ucap Sri Sultan Hamengku Buwono X Sultan yang tidak dikarunia anak laki-laki, atas perkawinannya dengan Permaisurinya, GKR Hemas tadi.

Konflik atau ‘ontran-ontan’ suksesi Keraton Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrak kian memuncak, akhir 2020 lalu masyarakat dihebohkan lagi keputusan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang lebih kontroversi.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah