Kerja Keras Nan Cerdas, Inilah Aktualisasi Kekhalifahan Umat Manusia

- 5 April 2022, 18:19 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Cinta Rasulullah kepada kerja keras, ditunjukan saat beliau “mencium” tangan Sa’ad bin Mu’adz si pekerja kasar. Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu meninggal besok.

Rasulullah bersabda, “Allah mencintai setiap mukmin yang bekerja untuk keluarganya dan tidak menyukai mukmin pengangguran, baik untuk pekerjaan dunia maupun akhirat,” Seorang sufi berkata, “Ibadah ada sepuluh: sembilan diantaranya dalam mencari pernghidupan (bekerja), dan satunya dalam ritual.”

Islam mendorong umatnya untuk berusaha mencari rezeki, supaya kehidupan mereka menjadi lebih baik dan menyenangkan. Bumi, laut, dan langit ada untuk dimanfaatkan secaa halal.

Baca Juga: Menelisik Seberapa Kekuatan Zikir Kita Dihadapan Allah

Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Naba ayat 10-11 yang artinya, “Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk penghidupan.”

Malam hari adalah untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga, sedangkan siang hari untuk bekerja mencurahkan tenaga.

Aisyah RA juga pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Hal-hal yang paling menyenangkan yang engkau nikmati adalah datang dari hasil tanganmu sendiri, anak-anakmu berasal dari apa yang engkau hasilkan,”

Baca Juga: Membangun Peradaban Bangsa dari Lingkup Keluarga

Nabi juga bersabda, “Berusaha mendapatkan nafkah yang halal adalah kewajiban di samping tugas-tugas lain yang telah diwajibkan.”

Ketika ditanya usaha apakah yang paling baik, Rasul menjawab bahwa usaha seseorang dengan tangannya sendiri, dan semua jual-beli yang baik,” Rasul pun melengkapinya dengan mengatakan, “Pedagang yang amanah dan benar akan bersama dengan para syuhada di hari kiamat nanti.” ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah