Inilah Jalan Menggapai Nikmatnya Beribadah Kepada Allah

- 24 April 2022, 03:54 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

MANISNYA iman hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang jujur kecintaannya terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Rasa nikmat, menurut presepsi kita sesuatu yang lezat dan sesuatu yang memiliki rasa, seperti makanan dan minuman. Mungkinkah rasa nikmat juga terdapat di dalam ibadah yang kita kerjakan?

Tentu saja, jawabanya sangat mungkin sekali. Karena sejatinya rasa nikmat atau kelezatan itu muaranya dihati dan perasaan kita, bukan pada lima atau panca indera kita.

Bagi kebanyakan manusia, durien adalah buah yang lezat dan nikmat dikarenakan aromanya harum dan rasanya yang sangat memanjakan lidah.

Baca Juga: Kualitas dan Kuantitas Kerja, Penentu Martabat Seseorang

Tapi bayangkan bagi sebagian orang yang benci terhadap durien, jangankan memakannya mencium aromanya saja serasa ingin muntah. Mungkin ada baiknya kita simak sabda Rasulullah SAW berikut ini;

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

“Tiga sifat yang jika ada pada diri seseorang, ia akan meraih manisnya iman, Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan karena Allah,  ia membenci untuk kembali kepada kekafiran  setelah Allah menyelamatkannya darinya sebagaimana ia benci apabila dilempar ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 67)

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah