Inilah Jawabnya, Bisakah Taqdir Berubah Karena Doa?

- 29 April 2022, 15:15 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

SELURUH doa yang kita panjatkan kehadirat Alllah, adalah wujud penyerahan diri kita kepada Sang Pencipta dan Sang Maha Kuasa, Allah SWT atas semua persoalan yang kita hadapi.

Yakinilah, doa akan mengubah takdir seseorang dari suatu takdir ke takdir yang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadist berikut ini;

لا يؤد القدر إلا بالدعاء ولا يزيد العمر إلا البر وإن الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه

“Takdir yang akan menimpa seseorang tidak bisa ditolak kecuali dengan doa, umur seseorang tiada bertambah kecuali dengan melakukan kebaikan, dan rezeki (kebaikan) akan diharamkan kepada seseorang karena dosa yang dilakukannya.” (HR. Ibnu Majah & Tirmidzi)

Baca Juga: Inilah Penetapan Idul Fitri 1443; Versi Kemenag, NU dan Muhammadiyah

Al-Mubarakfury dalam Tuhfatul Ahwazi mengatakan, takdir merupakan sesuatu yang telah ditetapkan Allah SWT. Pertanyaannya, jika takdir telah ditetapkan benarkah bisa berubah? Bukankah takdir seseorang telah ditetapkan ketika manusia berumur empat bulan di kandungan?

Menurut penulis kitab Syarah Sunan Tirmidzi tadi, ketetapan Allah itu ada dua macam yaitu qadha dan qadr. Dalam bahasa Indonesia, keduanya memiliki makna yang sama yaitu takdir. Sementara dalam bahasa arab, keduanya mengandung makna berbeda.

Qadha adalah ketentuan Allah yang sudah ditetapkan atas perkara yang telah terjadi, ia merupakan iradah Allah yang bersifat azali (tidak bisa berubah). Sementara Qadr disebut juga Qadha ghaira mubram, takdir yang bisa berubah atau qadha muallaq yakni takdir yang diikuti sebab.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x