Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
RASULULLAH SAW adalah sosok manusia sempurna; pemimpin umat, penguasa jazirah Arab, bahkan Allah SWT telah menjamin surganya untuknya.
Dengan status yang sedemikin tinggi dan terhormat, sesungguhnya apa yang diinginkan Rasulullah, tentu tak sulit untuk dikabulkan baik oleh Allah SWT maupun umatnya.
Bahkan, dalam sebuah riwayat Allah SWT pernah menawarkan emas sebanyak butiran pasir di gurun kota Makkah kepada Rasulullah. Nabi Muhammad SAW bisa saja merengkuh segala kesenangan dunia itu; harta, dan kekayaan materi. Namun, Rasulullah adalah sosok teladan yang mulia.
Baca Juga: Syariat Keharusan Kita Berhati-hati dengan Prasangka
Ia tak pernah silau dengan kenikmatan duniawi, Nabi SAW lebih memilih kehidupan yang sederhana. Hal itu tecermin dari jawaban Rasulullah atas butiran emas yang ditawarkan Sang Khalik kepadanya;
“Tidak, ya Tuhanku, lebih baik aku lapar sehari, dan kenyang sehari. Bila kenyang, aku bersyukur memuji dan memuja-Mu, dan jika lapar aku akan meratap berdoa kepada-Mu.”
Maka tak heran, kehidupan pribadi dan rumah tangga Rasulullah banyak diisi dengan kisah kesederhanaan. Sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim menggambarkan secara jelas, sifat zuhud serta kesederhanaan Nabi. Pada suatu hari, sahabat Umar bin Khatthab menemui Rasulullah di kamarnya.
Baca Juga: Inilah Penetapan Idul Fitri 1443; Versi Kemenag, NU dan Muhammadiyah