Mentauladani Prinsip Kesederhanaan Hidup Rasulullah

- 28 April 2022, 11:15 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

RASULULLAH SAW adalah  sosok manusia sempurna; pemimpin umat, penguasa jazirah Arab, bahkan Allah SWT telah menjamin surganya untuknya. 

Dengan status yang sedemikin tinggi dan terhormat, sesungguhnya apa yang diinginkan Rasulullah, tentu tak sulit untuk dikabulkan baik oleh Allah SWT maupun umatnya.

Bahkan, dalam sebuah riwayat Allah SWT pernah menawarkan emas sebanyak butiran pasir di gurun kota Makkah kepada Rasulullah. Nabi Muhammad SAW bisa  saja merengkuh segala kesenangan dunia itu; harta, dan kekayaan materi. Namun, Rasulullah adalah sosok teladan yang mulia.

Baca Juga: Syariat Keharusan Kita Berhati-hati dengan Prasangka

Ia tak pernah silau dengan  kenikmatan duniawi, Nabi SAW lebih memilih kehidupan yang sederhana. Hal itu tecermin dari jawaban Rasulullah atas butiran emas yang ditawarkan Sang Khalik kepadanya;

“Tidak, ya Tuhanku, lebih baik aku lapar sehari, dan kenyang sehari. Bila kenyang, aku bersyukur memuji dan memuja-Mu, dan jika lapar aku akan meratap berdoa kepada-Mu.”

Maka tak heran, kehidupan pribadi dan rumah tangga Rasulullah banyak diisi dengan kisah kesederhanaan. Sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim menggambarkan secara jelas, sifat zuhud serta kesederhanaan Nabi. Pada suatu hari, sahabat Umar bin Khatthab menemui Rasulullah di kamarnya.

Baca Juga: Inilah Penetapan Idul Fitri 1443; Versi Kemenag, NU dan Muhammadiyah

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x