Terus Dijaga Kelestariannya, Ternyata Ini Manfaat Badak bagi Kehidupan Manusia

- 24 September 2022, 20:56 WIB
Badak dipandang memiliki banyak manfaat bagi kehiduoan manusia, karena itulah harus dilindungi
Badak dipandang memiliki banyak manfaat bagi kehiduoan manusia, karena itulah harus dilindungi /Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/

KARANGANYARNEWS - Badak dipandang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tak hanya secara ekologi, binatang bercula ini juga memiliki manfaat dalam aspek lain. Karena itulah binatang ini perlu untuk dilestarikan.

Hal ini seperti disampaikan oleh Rika Anggraini, Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) saat peringatan Hari Badak Sedunia pada 22 September 2022 kemarin.

"Tak hanya memberikan dampak ekologi, badak juga memberikan manfaat kepada kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Badak juga merupakan simbol kebanggaan bangsa Indonesia yang harus dijaga," kata Rika dalam rilis yang diterima pada Kamis.

Baca Juga: Edukasi Konservasi Merapi Merbabu, Beragam Satwa Endemik Dilepasliarkan

Keberadaan badak berdampak kepada alam yaitu dapat menyebarkan benih untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Badak merupakan satwa pemakan semak dan pucuk daun sehingga merangsang tumbuhnya pucuk-pucuk baru, dengan pucuk daun baru dapat menyerap karbon dioksida lebih banyak dari pucuk tua.

Dalam Hari Badak Sedunia, yang diperingati setiap 22 September, dia mengingatkan bahwa lima jenis badak di dunia berada kondisi terancam punah dan masuk kategori kritis dalam Daftar Merah IUCN. Termasuk juga dua jenis badak yang berasal dari Indonesia yaitu badak Sumatera dan badak Jawa.

Badak Sumatera, yang merupakan badak terkecil di dunia, dapat dijumpai di Pulau Sumatera baik di alam liar maupun kawasan konservasi seperti Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.

Baca Juga: China Kerjakan Proyek Konservasi Air Ngarai Dateng dengan Dilengkapi Jalur Migrasi Ikan

Sementara habitat badak Jawa, yang memiliki keunikan bercula satu, terfokus di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Populasi badak Sumatera diperkirakan berada di kisaran kurang dari 100 individu di alam, berdasarkan Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) pada 2016 dan hanya ditemukan di Indonesia. Sedangkan badak Jawa berjumlah sekitar 75 individu, berdasarkan data KLHK pada 2021.

Keduanya sama-sama berstatus kritis, berdasarkan Daftar Merah IUCN.

Upaya pemulihan populasi badak terus dilakukan pemerintah bekerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan, termasuk KEHATI.

Rika menyoroti pentingnya peran semua pihak untuk terus mengampanyekan pelestarian badak Sumatra dan badak Jawa di era digital seperti sekarang.

"Masih eksisnya kedua jenis badak ini merupakan kebanggaan tersendiri di tengah kepunahan koleganya di negara tetangga. Namun tentu kita tidak boleh berpuas diri. Dukungan dari semua pihak tetap diperlukan agar badak Sumatra dan badak Jawa tetap lestari," tuturnya.***

Editor: Andi Penowo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x