KARANGANYARNEWS – Makin punahnya sejumlah satwa endemik Taman Nasional Merapi Merbabu, menspirit para pecinta satwa dan pecinta alam melakukan edukasi dan konservasi.
Kecamatan Selo yang berada di lereng Taman Nasional Merapi Merbabu, selain berudara sejuk nan menyegarkan, juga memiliki lanskap pesona alam elok nan eksotik.
Inilah yang menjadikan seluruh wilayah Kecamatan Selo sebagai tempat terbaik bagi perkembangbiakan berbagai satwa endemik Taman Nasional Merapi Merbabu.
Baca Juga: Pengerjaan Belum Usai, Patung PB VI di Sela Kian Menarik Wisatawan
Namun demikian, dikarenakani faktor alam, semisal bencana dan atau ulah manusia, belakangan sejumlah satwa endemik gunung Merapi Merbabu kian langka keberadaannya.
“Dimaksud untuk edukasi sekaligus menjega kelestarian satwa khas (endemik) Merapi Merbabu ini juga, kami menyelenggaearakan pelepasliaran satwa,” kata Indriyarto, pengelola destinasi wisata Argo Bumi Suryo Aembodo.
Bertempat di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, acara yang dimotori Argo Bumi Suryo Sembodo ini menggandeng sejumlah pecinta satwa, melepasliarkan berbagai satwa endemik gunung Merapi Merbabu.
Baca Juga: Dibalik Garangnya Erupsi Merapi, Tersimpan Taman Nasional Terkecil Nan Eksotik
Puluhan satwa yang dilepaskan ke alam bebas di Taman Nasiomal Merapi Merbabu, diantaranya Elang Jawa, burung perkutut, burung puyuh, burung kutilang dan lainnya.