Singapura Akan Anggap Covid-19 sebagai Flu Biasa, Kok Bisa?

- 30 Juni 2021, 01:45 WIB
Warga memakai masker pelindung menyeberang jalan di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Singapura, Jumat (14/5/2021).
Warga memakai masker pelindung menyeberang jalan di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Singapura, Jumat (14/5/2021). / ANTARA/REUTERS/Caroline Chia

KARANGANYARNEWS-Singapura akan menganggap Covid-19 seperti flu, batuk, atau penyakit endemik lainnya. Setelah memerangi pandemi selama 18 bulan, pemerintah meyakini virus corona tidak bisa dimusnahkan, dan akan menjadi endemik.

Gugus tugas Covid-19 Singapura menyebut virus corona SARS-CoV-2 akan terus ada selama beberapa tahun ke depan. Artinya, wabah Covid-19 akan terus terus terjadi. Oleh karena itu, warga Singapura harus bisa beradaptasi dan beraktivitas normal atau hidup bersama Covid-19.

Tidak ada karantina, dan tidak ada lockdown. Covid-19 akan ditangani seperti halnya penyakit endemik lainnya, seperti flu, batuk, cacar air. Gusus Tugas Covidt-19 Singapura menegaskan syarat utama hidup dengan Covid-19 adalah vaksinasi.

Singapura termasuk salah satu negara yang menggencarkan percepatan vaksinasi. Saat ini, setiap hari sebanyak 80 ribu warga divaksinasi.

Dikutip dari The Straits Times, saat ini negara berpenduduk 5,7 juta jiwa itu tengah menyiapkan Blueprint New Normal Covid-19 atau panduan tatanan hidup baru bersama Covid-19.

Singapura juga akan menghapus aturan karantina pelancong serta dan isolasi bagi kontak terdekat. Negeri Singa itu rencananya juga tidak akan menargetkan nol penularan, dan mengumumkan jumlah kasus harian.

Selayaknya hidup dengan tatanan normal baru, penerbangan internasional akan beroperasi kembali. Tahap pertama akan dimulai dengan meluncurkan travel bubble bersama negara negara yang berhasil mengendalikan pandemi, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Hongkong.

Negara itu akan memanggil kembali pekerja asing, seperti buruh bangunan, dan asisten rumah tangga untuk mendukung sektor yang bergantung pada pekerja asing. Warga yang sudah divaksin bisa kembali berkumpul tanpa harus menjaga jarak.

Kegiatan perayaan Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, konser musik, dan pertandingan sepak bola akan kembali digelar dengan penonton. Fokus angka infeksi Covid-19 akan dialihkan ke penderita dengan gejala parah, atau mereka yang dirawat di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Ganug Nugroho Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah