Miris. Setelah Sempat Diijinkan, Perempuan Taliban Kembali Dilarang Sekolah

- 23 Maret 2022, 19:53 WIB
Setelah sempat diijinkan, perempuan Afganistan kembali dilarang sekolah
Setelah sempat diijinkan, perempuan Afganistan kembali dilarang sekolah /Zohra Bensemra/Reuters

KARANGANYARNEWS - Setelah sempat memberikan ijin, Pemerintah Taliban di Afghanistan kembali melarang perempuan untuk bersekolah pada Rabu (23/3/2022).

Larangan itu berlaku untuk jenjang sekolah menengah, baik setingkat SMP maupun SMA.

Karena itu sekolah-sekolah menengah yang sebelumnya sudah dihadiri para siswi perempuan, kini kembali ditutup untuk para siswi itu sampai ada pengumuman lebih lanjut.

Pihak pemerintah Taliban berdalih bahwa mereka sedang mencari formula pendidikan yang tepat sesuai syariat Islam.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata dari Dalmas Polres Wonogiri, Bubarkan Massa Pengunjuk Rasa yang Anarkhis

Para guru dan murid di tiga sekolah menengah di ibu kota Kabul mengatakan murid-murid perempuan merasa gembira bisa kembali ke sekolah pada Rabu pagi, tapi kemudian diminta pulang.

"Banyak murid yang pulang sambil menangis. Kami semua kecewa dan kami benar-benar putus asa ketika kepala sekolah memberi tahu kami, dia juga menangis," kata seorang murid yang minta namanya dirahasiakan.

Saat memerintah Afghanistan pada 1996-2001, Taliban melarang perempuan bersekolah dan bekerja.

Baca Juga: Miris, Harta Berlimpah, tapi Tiap Malam Jumat Berubah Jadi Monyet

Komunitas internasional menjadikan pendidikan bagi perempuan sebagai syarat untuk mengakui pemerintah Taliban, yang merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu ketika pasukan asing ditarik dari negara itu.

Kementerian Pendidikan pekan lalu mengumumkan bahwa semua murid perempuan dapat bersekolah lagi di seluruh Afghanistan setelah berbulan-bulan ditutup bagi mereka.

Pada Selasa malam, juru bicara kementerian itu merilis sebuah video yang memberi ucapan selamat bagi para murid karena bisa kembali ke sekolah.

Baca Juga: 15 Foto Maria Zotova Karateka Seksi dari Rusia, Macam-macam Bisa Babak Bundas

Namun pada Rabu sebuah maklumat dari kementerian mengatakan sekolah-sekolah tetap ditutup bagi murid perempuan, sampai ada rencana yang dibuat berdasarkan hukum Islam dan budaya Afghanistan, menurut kantor berita pemerintah Bakhtar News.

"Kami informasikan kepada semua murid perempuan sekolah menengah dan sekolah-sekolah yang memiliki murid perempuan di atas kelas enam bahwa mereka tetap tutup sampai perintah berikutnya," kata maklumat itu.

Taliban berusaha menjalankan pemerintahan menurut hukum Islam seraya menerima bantuan miliaran dolar yang sangat diperlukan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan.***

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x