Melestarikan Tradisi Menari Bersama Paguyuban Sekar Kedhaton

- 16 September 2022, 22:58 WIB
Para anggota Paguyuban Sekar Kedhaton sedang membawakan tari Bengawan Solo
Para anggota Paguyuban Sekar Kedhaton sedang membawakan tari Bengawan Solo /Klasik Herlambang/Karanganyar News

Nama Sekar Kedhaton sendiri merujuk pada nama sanggar rias pengantin yang dimiliki oleh KRAy. Sariro Adikusumo.

Yang tentunya tak lepas dari perjalanan hidupnya yang pernah menjadi salah seorang sekar atau bunga dari kedhaton atau keraton. Karena menjadi anggota penari Bedhaya Ketawang.

Sebagai trah dari salah seorang raja di Keraton Solo, KRAy. Sariro Adikusumo semasa mudanya memang memiliki kesempatan untuk menjadi penari, yang membawakan tarian sakral Bedhaya Ketawang.

Sebab tarian yang hanya digelar setahun sekali di acara peringatan penobatan raja tersebut, memang tidak bisa dibawakan oleh sembarang orang.

Tarian ini hanya bisa dibawakan oleh orang-orang terpilih, yang tentunya juga harus masih gadis. Dan wanita yang memiliki nama lahir RAy. Tatiek Winarno tersebut terpilih menjadi bagian dari tim penari Bedhaya Ketawang.

Baca Juga: Sederet Artis Papan Atas Siap Hibur Pemirsa SCTV dalam Malam Puncak HUT ke-32 XtraOrdinary

“Seiring berjalannya waktu, setelah kakak saya menikah beliau tidak lagi menjadi penari Bedhaya Ketawang. Karena yang bisa menjadi penari tersebut haruslah yang masih gadis. Tapi beliau diberi amanat untuk menjadi pelatih dari para penari Bedhaya Ketawang,” kenang Kanjeng Cuk saat ditemui di sela-sela acara perayaan ulang tahun Paguyuban Sekar Kedhaton.

Dari kiprahnya sebagai seorang penari inilah, mendiang Tatiek Winarno banyak berteman dengan para penari lain di wilayah Solo dan sekitarnya. Sehingga secara berkala mereka sering saling bertemu untuk menari dan menyanyi bersama.

Sampai kemudian para penari ini memutuskan untuk membentuk sebuah paguyuban yang diberi nama Sekar Kedhaton.

"Umumnya yang dibawakan teman-teman memang tarian yang sudah terbilang modern seperti  Cha Cha atau yang lainnya. Namun di dalamnya juga dikreasi dengan gerakan-gerakan yang diciptakan sendiri. Bahkan untuk Tari Bengawan Solo sendiri, di dalamnya lebih banyak gerakan yang mengambil gerakan-gerakan tari tradisional," jelas Kanjeng Cuk.

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x