Network
KARANGANYARNEWS - Pentas monolog tidak harus dilaksanakan di ruangan gelap dengan pencahayaan yang diatur sedemikian rupa, monolog juga dapat digelar di ruangan terang benderang dan pada siang hari.
Demikian diungkapkan Alfiyanto, menanggapi komentar penonton monolog 'Yang Silam', penonton sekaligus peserta diskusi tersebut, sangat dimungkinkan baru pertama menyaksikan pertunjukan monolog, dengan suasana yang berbeda, digelar siang hari dalam ruangan terang benderang.
Pertunjukan monolog 'Yang Silam' dan diskusi ini digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT), di Ruang Bojanaloka BBPJT, Kamis, 15 Juni 2023.
Baca Juga: Doa Lintas Agama di Mapolda, Habib Umar Muthohar: Polri dan Tokoh Agama Sinergis, Jateng Kondosif
Tak kurang 50 peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dibuka oleh Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Andy Rahmadi Santoso, S.Kom, tersebut.
Andy mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi sastrawan Jawa Tengah untuk berkreasi dan berkarya sastra. Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan ini, diharapkan dapat dimanfaatkan para seniman, sastrawan, budayawan, dan juga masyarakat umum
“BBPJT menyelenggarakan Forum Sastra atau diskusi semacam ini juga dimaksudkan untuk membangkitkan semangat bersastra di Jawa Tengah,” kata Andy.
Baca Juga: Catat dan Waspadi, 4 Kesialan Hidup Penyumbat Limpahan Rejeki Kelahiran Weton Senin Legi
Pertunjukan dibuka penampilan monolog 'Yang Silam' oleh Andini dari Teater Dipo Universitas Diponegoro, Semarang. Peserta yang terdiri atas sastrawan, budayawan, siswa, dan mahasiswa menyaksikan pertunjukan dengan khidmat.
