Sebut saja pertunjukan Kelompok Benih MYP Al Firdaus Sukoharjo, Bakar Production, Sigeg Wanodya, Dapunta Jakarta, Ndadak Teater Sragen, Laborta Surakarta, Teater Kahfa Jakarta, Teater Sangir Sragen, dan Sanggar Seni Kemasan yang mengusung konsep teater tradisional kethoprak yang dibungkus dengan komedi.
Alhasil, Sala Hatedu 11 tersebut berakhir dengan riuh gelak tawa penonton.
Sederhana
Sebagaimana tema yang diusung, Omah Kreatif Arturah yang membidani pagelaran ini, rangkaian pertunjukan yang berakar dari seni peran ini memang digelar secara sederhana.
Namun, kesederhanaan tersebut tidak mengurangi kekuatan semangat serta makna dalam setiap karya para peserta.
"Event ini sebagai ajang silaturahmi dan kolaborasi mengembangkan berbagai ekspresi seni budaya dan tradisi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia dan di dunia," cetus pimpinan Omah Kreatif Arturah melalui keterangnnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Turah tersebut mengatakan bahwa rangkaian pertunjukan dalam Sala Hatedu 11 kali ini lebih menitikberatkan pada peserta dari Soloraya dan hanya tiga peserta dari luar kota, bahkan Jakarta.