Untuk terus mendorong laju ekspor nasional, kata dia, masih dibutuhkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran.
Dibutuhkan pula optimalisasi substitusi impor yang saat ini masih membebani industri tekstil dan IKM, serta kebijakan Preferrential Trade Agreement (PTA) yang melindungi industri ITPT nasional.
Menurut Iwan, bersama dengan Pemerintah, perusahaannya optimis bahwa industry ITPT akan mampu mengatasi disequilibrium supply and demand, serta disrupsi makroekonomi.
Namun sangat memerlukan harmonisasi kebijakan antar Kementerian dan Pemerintah Daerah.
"Hingga saat ini, komposisi ekspor terhadap pendapatan Sritex masih mendominasi yaitu sebesar 60%. Sritex berkomitmen untuk terus mendorong target ekspor tekstil nasional untuk mencapai USD 30 miliar pada tahun 2025," pungkasnya.***