Paduan Nuansa Tradisional dan Modern, Bawa Limasan House di Colomadu Raih 'Good Design Award'

- 20 September 2022, 21:32 WIB
Rumah Limasan milk Lorca yang meraih penghargaan "Good Desig Award"
Rumah Limasan milk Lorca yang meraih penghargaan "Good Desig Award" /Klasik Herlambang/Karanganyar News

KARANGANYARNEWS - Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Desainer Interior asal Kota Solo, Lorca Langit Biru.

Yang mana kali ini pria asli Karangasem Kota Solo tersebut meraih penghargaan internasional “Good Design Award” untuk kategori “Architectural Design – Interior Design” tahun 2022. 

Penghargaan itu diraih atas sebuah karya desain interiornya yang diberi judul Limasan House.

Karya desain interior itu sendiri direalisasikan dalam wujud bangunan rumah limasan di Kawasan Colomadu, Karanganyar. 

Sebelumnya, pria asli Karangasem, Solo ini juga pernah mendapat penghargaan Good Design Award pada tahun 2020, namun untuk kategori yang berbeda. 

Baca Juga: Gelar Mukernas di Lampung, Amphuri Beri Penghargaan bagi Provider Travel Umrah Terbaik

Pada waktu itu ia memenangkan penghargaan dalam kategori Product Design, Furniture & Lighting untuk karyanya yang berjudul Store+. 

Untuk karya Limasan House ini Lorca secara cerdas bisa memadukan nuansa rumah tradisional Jawa, Limasan dengan desain interior bernuansa modern.

Karya desain interiornya kali ini sebenarnya berangkat dari keresahan yang ia rasakan saat melihat banyaknya rumah tradisional Jawa, yang tidak digarap dengan baik dari segi desain interiornya. 

Menurut dia, banyak pemilik rumah tradisional Jawa yang bingung menata rumahnya, agar relevan dengan kebutuhan hidup modern. 

Karena kurangnya referensi penataan rumah dengan perpaduan tradisi dan modern, banyak pemilik rumah yang lebih memilih merobohkan bangunan aslinya dan membangun ulang rumah dengan desain modern.

Pria kelahiran Januari 1991 itu berharap karyanya bisa menjadi referensi penataan desain interior rumah tradisional Jawa.

Terutama yang masih mempertahankan nuansa tradisionalnya, dengan penyesuaian di interiornya agar relevan dengan kebutuhan kehidupan modern.  

Sebagai contoh, ia mendesain ulang jendela dalam rumah Jawa dari bentuknya yang kecil menjadi jendela kaca dengan ukuran yang cukup besar.

Baca Juga: Raih 2 Penghargaan TOP GRC Award 2022, Ternyata Begini Rahasia Sukses Bank Daerah Karanganyar

Tujuannya agar bisa memberi pencahayaan ruang yang lebih baik di bagian belakang rumah. 

“Rumah tradisional Jawa, tidak jarang terlihat gelap, singup, bahkan angker. Sebenarnya hanya karena kurangnya pencahayaan saja, dengan sedikit penyesuaian di bagian jendela rumah, nuansa angker itu bisa dihilangkan, ruangan jadi terasa lebih terang, lebih lega dan nyaman,” jelas Lorca. 

Ia berharap, makin banyak pemilik rumah tradisional Jawa yang mau mempertahankan bentuk asli rumahnya.

Hal ini sebagai upaya pelestarian tradisi asli Jawa, tanpa harus kehilangan kenyamanan dan fungsi dari rumahnya.

Dalam karya desain interiornya ini, lulusan dari Curtin University, Perth, Australia itu masih mempertahankan fasade bangunan rumah limasan sesuai aslinya. 

Baca Juga: Berjasa Kumpulkan Kerangka Tentara Jepang, 2 WNI Asal Papua Dapat Penghargaan dari Pemerintah Jepang

Gradasi nuansa ruangan dari tradisi ke modern sudah mulai terasa di teras rumah.

Lorca menata dan memadukan furniture tradisional dengan desain furniture modern di bagian depan rumah ini. 

Area depan rumah yang sangat luas bisa digunakan sebagai ruang untuk bersantai, berkumpul dan bersosialisasi dengan kerabat, hingga menerima tamu.

Ketika masuk ke dalam ruangan belakang rumah, nuansa rumah sudah berubah menjadi rumah modern.

Untuk memunculkan kesan “clean” dan minimalis di ruang bagian belakang ini, Lorca membuat sekat ruangan yang menutupi tiang dan kolom bangunan, serta membuat jendela kaca yang lebar di dinding ruangannya.

Baca Juga: Luar Biasa, Jawa Timur Borong 32 Penghargaan dalam BKN Award 2022

Lorca kemudian melengkapi ruangan ini dengan sofa dan set meja kursi yang bernuansa modern, untuk menambah kenyamanan ruangan.

“Jadi kalau kita melihat dari luar, rumahnya nampak seperti rumah limasan pada umumnya. Namun ketika kita masuk, gradasi nuansa tradisi dan modern mulai terasa di bagian depan rumah. Saat kita masuk ke bagian dalam nuansanya berubah menjadi rumah yang minimalis, relevan dengan kehidupan modern dan menjaga privasi dari pemilik rumah,” jelas Lorca. 

Good Design Award, merupakan kompetisi tertua dan prestisius di dunia yang sudah digelar sejak 1958. 

Kompetisi Good Design Award, merupakan puncak penghargaan bagi para desainer interior yang diakui World Design Organization (WDO), untuk mengadu kreatifitas desainer interior dari berbagai negara dengan membuat desain produk interior yang inovatif. ***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x