Sebagai tolak balak atau menghindari kemungkinan yang tidak diharapkan, masyarakat Jawa memanfaatkan hari naas ini teruntuk laku prihatin ataupun tirakat.
Semisal lebih khusuk berdoa, berpuasa neptu weton, dan bersedekah atau beramal kebaikan kepada sesama makhluk Sang Pencipta agar hari naas tersebut tidak menimbulkan marabahaya bagi diri dan keluarganya.
Baca Juga: Dilindungi Misteri Khodam Sunan Kalijaga, Weton Rabu Wage Sarat Aura Spiritual Positif
Untuk mengetahui hari naas neptu weton Rabu Pahing berikut rangkuman wawancara KaranganyarNews.com dengan Ki Buyut Lawu, Praktisi Primbon Jawa yang juga penulis buku ‘Astrologi Jawa Milenial’:
Hasil hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, neptu weton Rabu Wage memiliki lambang bilangan (11). Didapat dari penjumlahan lambang bilangan neptu hari Rabu (7), ditambah neptu pasaran Wage (4).
Dalam Primbon Jawa disebutkan, untuk mengetahui hari naas neptu weton kelahiran seseorang ada beberapa rumus yang diterapkan.
Baca Juga: Misteri Khodam Cakra Mahkota Bumi, Dibalik Pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono
Diantaranya, menghitung maju empat langkah dari hari kelahirannyadan tiga langkah dari pasaran kelahirannya.
Kelahiran neptu hoton atau hari pasaran Rabu Wage, misalnya dicontohkan. Dihitung maju empat langkah dari hari kelahiran, ketemunya hari Sabtu.
Sedangkan dihitung tiga langkah dari pasaran kelahiran, jatuhnya pasaran Legi. Dengan demikian, hitungan pertama hari naas kelahiran Rabu Wage, adalah Sabtu Legi.