“Aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang mendampingi dan melindungi manusia semenjak terlahir ke dunia,” kata Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu.
Secara ilmiah, menurutnya Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak lahir, ada juga yang tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.
“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Melenial’ tadi.
Baca Juga: Weton Jumat Legi, Inilah Kejayaan dan Kemuliaannya Dibalik Misteri Khodam Mustika Wijaya Kusuma
Khodam yang mendampingi dan melindungi seseorang sejak lahir, sebutan dan penamaannya dapat dideteksi dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahirannya.
Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.
Dijelaskan Ki Buyut Lawu, hasil hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa teruntuk neptu weton atau hari pasaran Sabtu Pahing berjumlah (18). Didapat dari penjumlahan simbul angka Hari Sabtu (9), ditambah Pasaran Pahing (9).
Baca Juga: 8 Jodoh Weton Kamis Klowon, Paling Setia dan Pembawa Keberuntungan Rejeki
“Sabtu Pahing menjadi neptu weton istimewa, pemilik hutungan rumus logika matematik tertinggi diantara 34 hari pasaran lainnya. Didampingi dan dilindungi Khodam Macan Kumbang,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Milenial’ tadi.
Sifat alamiah Khodam Macan Kumbang yang mendampingi kelahiran neptu weton Sabtu Pahing senantiasa waspada, menjadi pelindung dan pengayom, serta memberikan pertolongan kepada orang-orang yang didera kesulitan hidupnya.