KARANGANYARNEWS - Neptu weton Jumat Legi, menurut Primbon Jawa disebutkan hari pasaran paling sakral diantara 35 neptu weton lainnya menurut hitungan penanggalan tahun Jawa. Karena itulah, banyak upacara ritual maupun tradisi masyarakat Jawa, digelar pada hari pasaran Jumat Legi.
Ada kepercayaan juga, selain pada malm Jumat Kliwon setiap malam Jumat Legi portal ke dimensi alam gaib juga sangat terbuka. Itulah sebabnya, kenapa segel Cakra Mahkota Bumi dan Cakra Mahkota Langit berada pada neptu weton Jumat Legi.
Sebagaimana diketahui, hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa hingga saat ini masih dipercayai sebagian besar masyarakat Jawa teruntuk menguak misteri berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga: Kelahiran Weton Jumat Legi: Jurus Dewa Mensiasati Pasang Surutnya Rejeki, Dibalik Misteri Banyu Mili
Baik terkait karakter atau watak kepribadian, misteri dibalik bertemunya jodoh pinasti atau pasangan ikatan cinta, kesesuaian karir profesi profesi, demikian juga misteri pasang surutnya aliran rejeki.
Hitungan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa, didasarkan atas lambang bilangan masing-masing jumlah lambang bilangan hari dan pasaran, sering disebut juga saptawara dan pancawara.
"Saptawara terdiri tujuh hari masing-masing hari Ahad (Minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sementara pncawara terdiri lima pasaran masing-masing Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon," terang Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu.
Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Weton Jumat Legi Lebih Sukses Menekuni Karir Profesi Wirausaha Mandiri?
Menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, neptu weton Jumat Legi memiliki lambang bilangan berjumlah (11). Jumlah ini didapat dari penambahan nilai angka neptu hari Jumat (6), ditambah neptu pasaran Legi (5).