Dalam mitologi adat tradisi dan budaya masyarakat di Indonesia menyebutkan, Dewi Sri atau (Bahasa Jawa) atau Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda), adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan.
Dewi Sri digambarkan sebagai gadis beliayang cantik, ramping tapi bertubuh sintal, padat dan berisi. Berwajah khas kecantikan alami gadis asli Nusantara, sebagai sosok perempuan di usia puncak kecantikan, aura kharismatik pesonanya bikin klepek-klepek setiap pria.
Dalam budaya Jawa yang berlatar tingginya selera estetika, Dewi Sri digambarkan dewi kahyangan dan atau putri ningrat dalam jagad pewayangan.
Wajahnya putih bersih, bermata tipis menatap ke bawah, memancarkan pesona keanggunan, ketenangan serta keteduhan hatinya. Digambarkan sebagaimana dewi Sinta, dalam epos kisah Ramayana.
Lebih dari itu, wanita kelahiran neptu weton Selasa Pon juga memiliki karakter atau watak kepribadian santun kepada siapa saja, tutur katanya lembut dan manis, menjadikan dia dicintai setiap orang.
Keistimewaan dan kemuliaan hidup lainnya lagi, wanita kelahiran berjumlah lambang bilangan (10) ini, dikarunia kecerdasan jauh di atas rata-rata. Termasuk juga wanita yang mandiri, tanpa menggantungkan kehidupan keluarga dari nafkah pasangan hidupnya.
Dewi Kemakmuran