"Saptawara terdiri tujuh hari masing-masing hari Ahad (Minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sementara pncawara terdiri lima pasaran masing-masing Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon," terang Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu.
Baca Juga: 7 Karir Profesi Kelahiran Weton Kamis Pahing: Pilih Salah Satu, Dijamin Hidup Bergelimang Harta
Berdasarkan hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran neptu weton Kamis Pahing memiliki lambang bilangan (17). Jumlah ini didapat dari nilai angka neptu hari Kamis (8), ditambah neptu pasaran Pahing (9).
Disebutkan dalam Primbon Jawa, kelahiran hari pasaran Kamis Pahing yang memiliki lambang bilangan (17) ditaqdirkan sebagai titisan Dewi Kumarih, bidadari Kahyangan simbul cinta dan kesetiaan kaum wanita.
Dalam mitologi Jawa disebutkan, Dewi Kumaratih adalah dewi asmara. Dikisahkan, Dewi Kumoratih anak perempuan Daksha yang diperistri Batara Kamajaya yang dimitoskan sebagai dewa cinta.
Baca Juga: Dibalik Khodam Titisan Raja Tanah Jawa, Kelahiran Weton Kamis Pahing Sarat Kemuliaan Hidup
Ketika suaminya terbakar api dari mata ke tiga Batara Guru, Dewi Kumaratih meminta Batara Guru untuk membunuh dirinya sekalian, sebagai wujud kesetiaannya kepada Batara Kamajaya.
Iklas Tanpa Pamrih
Dewi Kumaratih, dikisahkan sebagai bidadari cantik jelita nan mempesona. Demikan juga Dewa Kumajaya, suaminya yang sangat tampan nan rupawan. Selebihnya, keduanya juga pasangan hidup yang sangat setia.