Kelahiran neptu weton atau hari pasaran Rabu Wage, misalnya dicontohkan. Dihitung maju empat langkah dari hari kelahiran, ketemunya hari Sabtu.
Sedangkan dihitung tiga langkah dari pasaran kelahiran, jatuhnya pasaran Legi. Dengan demikian, hitungan pertama hari nahas kelahiran Rabu Wage, adalah Sabtu Legi.
Hitungan yang kedua, hari dan pasaran kelahiran (Rabu Wage) sama-sama dihutung empat langkah maju. Hari nahas kelahiran neptu weton Rabu Wage, ketemunya Sabtu Wage.
Hari nahas yang ketiga, dihitung dari jumlah lambang bilangan kelahiran Rabu Wage (11) kemudian mulai hari kelahirannya dihitung ke depan 11 kali, ketemunya hari Sabtu.
Hitungan pasarannya juga demikian, kelahiran pasaran Wage setelah dihitung 11 ke depan secara kebetulan ketemunya pasaran Wage juga. Dari hitungan tersebut, hari nahas kelahiran Rabu Wage, jatuhnya Sabtu Wage.
“Keseluruhan hari nahas kelahiran Rabu Wage, terdapat (6) hari pasaran. Masing-masing Rabu Wage, Sabtu Legi, Sabtu Pahing, Sabtu Wage dan atau Sabtu Kliwon,” terang penulis buku ‘Astrologi Milenial’ tadi menambahkan.
Perlu dicatat dan diingat juga, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan, karir profesi, maupun kecocokan jodoh seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.