Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Simbol Persahabatan sekaligus Toleransi Keberagaman Budaya dan Agama

- 1 April 2024, 11:05 WIB
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tak hanya dikenal sebagai monumen keagamaan megah, namun juga menjadi simbol persahabatan sekaligus toleransi keberagaman budaya dan agama. (Foto: Instagram/@masjidzayedsolo)
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tak hanya dikenal sebagai monumen keagamaan megah, namun juga menjadi simbol persahabatan sekaligus toleransi keberagaman budaya dan agama. (Foto: Instagram/@masjidzayedsolo) /

KARANGANYARNEWS - Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terletak di Jalan Ahmad Yani No.128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, tak hanya dikenal sebagai monumen keagamaan megah, namun juga menjadi simbol persahabatan dan toleransi lintas budaya.

Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan, mengatakan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Kedua pemerintah bersepakat keberagaman budaya dan agama dapat bersatu.

Selain berperan dalam mempererat hubungan antarnegara, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga menjadi titik pertemuan bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, menghadirkan dialog dan pemahaman lintas budaya serta agama.

Baca Juga: 4 Tradisi Ngabuburit Unik di Indonesia, dari Balap Perahu hingga Panjat Tebing

“Di perpustakaan masjid ini, kami rutin menggelar kajian relasi agama dan budaya yang melibatkan sejumlah stakeholder dari berbagai kalangan, termasuk lintas agama,” ungkapnya, saat Talkshow Bedah Buku 9 Jam Faham Bahasa Arab Alquran di Pelataran Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu, 30 Maret 2024, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Bagus Sigit Setiawan menambahkan, kombinasi harmoni agama, seni arsitektur, dan persahabatan internasional menjadi bukti nyata keindahan spiritual dan kekayaan budaya dapat bersatu dalam satu tempat.

“Bangunan megah berukuran 8000 meter persegi ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA, tetapi arsitektur lokal juga diterapkan pada proses pembangunannya, termasuk lantai utama dengan ukiran batiknya,” terang dia.

Baca Juga: THR Sering Boncos? Ikuti Tips Ini biar Duit Nggak Cepat Habis

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x