Ingatkan Penyelenggara Vaksinasi, Ganjar: Jangan Lepas Tanggungjawab

23 Agustus 2021, 21:45 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan vaksinasi Lansia /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan, setiap penyelenggara vaksinasi jangan lepas tanggung jawab, setelah penyuntikan vaksin pertama.

Ia juga mengingatkan, penyelenggara vaksinasi massal untuk tidak lupa mencatat jumlah vaksin yang disuntikkan, agar data bisa terintergrasi dengan baik.

"Saya titip, tolong dicatat semua yang sudah divaksin. Siapkan nanti vaksin yang kedua, jangan sampai panitia ini bubar di sini. Harus siap-siap lagi nanti yang kedua," kata Ganjar.

Baca Juga: Tambahan Vaksin Belum Signifikan, Ganjar : Kita Keroyok Bareng-bareng

Peringatan itu, disampaikan saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Vaksinasi Massal Gratis Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan FKUB Banyumas, Senin 23 Agustus 2021.

Karena menurutnya, ada penyelenggara vaksinasi hit and run. Artinya, setelah menyelesaikan suntikan pertama, panitia penyelenggara bubar hingga masyarakat kebingungan kapan dan di mana mendapatkan vaksin kedua.

"Sekarang, pada nyari ke kami suntikan keduanya ke mana. Dulu ke sana tetapi sekarang sudah bubar (panitianya). Nah, ini kita coba rearrangement. Kita kembali akan menyeleksi tempatnya di mana, dan vaksinnya apa”.

Baca Juga: 100.000 Karyawan Pabrik Divaksin, Kapolri: Akir Desember Angka Positif Turun Drastis

Itulah yang menurut Ganjar harus pilah-pilah lagi. Ternyata, tidak cukup mudah. Dia sangat berharap, mudah-mudahan nantinya (FKUB dan UMP) bisa membantu.  

Ganjar juga berpesan kepada FKUB Banyumas, agar vaksinasi yang dilakukan  memprioritaskan orang tua, lansia atau pralansia, dan usia 50 tahun ke atas. Juga masyarakat dengan kelompok rentan, memiliki komorbid dan ibu hamil.

Ganjar meminta tolong diprioritaskan, dicari jangan suruh datang sendiri. Kalau perlu, dituntun kawan-kawan FKUB. Mungkin dari gereja, dari pura, dari masjid, ayo bareng-bareng.

Baca Juga: Ribuan Warga Kulonprogo Suntik Vaksin Covid-19

 “Untuk kelompok rentan atau komorbid, bisa kerja sama dengan BPJS. Kita sudah punya datanya, di Jawa Tengah itu ada sekitar 1,5 juta orang yang komorbid. Kalau kita bisa cari, akan sangat membantu. Kemudian ibu hamil juga harus kita perhatikan," ungkap Ganjar.

Selain kelompok prioritas tersebut,  juga ada kelompok yang mendapatkan vaksin alokasi khusus. Menurutnya, masyarakat yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.

"Minimal kalau tidak datang ke acara vaksinasi ini, kalaulah di lingkungan RT atau RW panjenengan ada yang penyandang disabilitas, tolong diajak mereka bisa vaksin,” jelas dia.

Baca Juga: Program Percepatan Vaksinasi, Klaten Ditarget Tiga Bulan

Ganjar menambahkan, partisipasi dari kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam membantu vaksinasi akan sangat penting. Sebab, dari partisipasi itu sosialisasi tentang vaksinasi akan lebih mudah, sehingga kalau masih ada kelompok yang tidak percaya bisa diberikan edukasi.

Semakin banyak yang divaksin akan menjadi benteng. Maka kalau dari UMP nanti bisa membantu, kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat membantu akan sangat bagus.

 “Target presiden sampai akhir tahun akan dikebut. Kalau kemudian kita akan gas pol serentak, misal presiden bilang sehari mau tiga juta, itu tidak sulit jika semua membantu," pungkasnya. ***

Baca Juga: Ganjar Berharap Program UVHC Bisa Diketahui dan Digunakan Banyak Orang

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler