Cegah Masuknya Varian Baru Corona, Pemerintah Perketat Seluruh Pintu Masuk Negara

13 September 2021, 23:31 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemerintah melakukan pengetatan di seluruh pintu masuk negara guna mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 (Foto Ilustrasi: Pixabay/fernandozhiminaicela) /

KARANGANYARNEWS - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemerintah melakukan pengetatan di seluruh pintu masuk negara guna mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2.

Hal itu disampaikan menkes dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Terkini, Senin, 13 September 2021 malam secara virtual.

“Pemerintah memutuskan untuk memperkuat seluruh pintu masuk negara dengan melengkapi dan memperketat proses karantina di sana, baik masuknya itu melalui udara, laut, maupun darat,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Baca Juga: Divaksinasi Dihadapan Presiden, Joko Widodo Tersendu Menangis Haru

Selain itu, pemerintah juga mengawasi secara ketat perkembangan varian baru virus corona dari seluruh dunia.

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat tiga varian yang masuk dalam pengamatan pemerintah, yakni varian Lambda (C.37) yang sudah tersebar di 42 negara, varian Mu (B.1.621) tersebar di 49 negara, dan varian C.1.2 yang sudah menyebar ke sembilan negara.

“Ketiga varian ini memang sedang dalam penelitian, bagaimana perilakunya, laju penularannya, dan apakah mereka bisa menghindar dari antibodi yang terbentuk secara natural maupun vaksinasi. Sampai sekarang memang belum ada hasil riset yang pasti,” kata dia.

Lebih lanjut Menkes menegaskan, ketiga varian yang diamati itu belum terdeteksi di Tanah Air.

Sementara guna mendeteksi keberadaan varian baru SARS-CoV-2, pemerintah juga terus meningkatkan upaya pengetesan whole genome sequensing (WGS).

Baca Juga: Primbon Jawa: Senin Pahing, Jangan Paksakan Karir Pegawai Negeri

“Kita juga memperkuat jaringan lab Whole Genome Sequencing (WGS) agar kita bisa dengan cepat melakukan identifikasi dari varian baru ini,” ungkapnya.

Budi Gunadi Sadikin memaparkan, saat ini sudah terdapat 21 jaringan laboratorium di Indonesia yang dapat melakukan pengetesan dengan memadai.

Melalui jaringan lab, setiap bulannya telah dilakukan 1.866 genome sequencing, sehingga total yang sudah dilakukan sejak Januari hingga Agustus mencapai 6.161 genome sequencing.

“Tahun lalu, satu tahun kita hanya lakukan 340 genome sequencing. Sekarang, sampai Bulan Agustus sudah 6.161 genome sequencing,” pungkasnya.

Baca Juga: Kunjungan Jokowi ke UNS Diwarnai Penangkapan 10 Mahasiswa

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pelaku perjalanan internasional dari luar negeri harus memenuhi syarat telah menerima vaksinasi dosis lengkap, melakukan tes PCR sebanyak tiga kali (H-3 sebelum keberangkatan, saat kedatangan, dan hari ketujuh di masa karantina), serta melakukan karantina selama delapan hari.

Selain itu juga dilakukan pembatasan pintu masuk untuk kemudahan pengawasan.

“Jadi masuk dari udara hanya melalui Cengkareng dan melalui Manado. Sedang Bali, kita pertimbangkan untuk bisa jalan, kita akan lihat satu sampai dua minggu ke depan,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler