Dua Hari PTM, Siswa SD Kian Dapat Beradaptasi Prokes Ketat

- 1 September 2021, 23:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan siswa SD yang melaksanakan PTM  terbatas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan siswa SD yang melaksanakan PTM terbatas /humas pemprov jateng/

Perbedaan lainnya, mayoritas siswa SDN Tambakaji 04 berangkat sekolah diantar  orangtuanya. Penerapan protokol kesehatan di sekolah ini, juga dinilai Ganjar sudah bagus.

"Dari sini saja sudah bagus, sudah ada rutenya, di kotak-kotak. Harapannya, mengajak disiplin agar dari sini (antre) itu bisa mengatur jarak. Tadi dicek juga suhu dan sebagainya, menurut saya bagus. di kelas juga relatif bagus," kata dia.

Baca Juga: 2.539 Sekolah di Jateng Gelar PTM , Ganjar: Terapkan 5 Prinsip Siap

Saat meninjau aktivitas di ruang kelas, Ganjar melihat anak-anak sudah mulai terbiasa PTM terbatas, dengan metode masuk kelas bergiliran.

"Anak-anak nampaknya terbiasa. Kalau kita melihat bisa disiplin seperti ini dan orang tua bisa antar-jemput, akan berjalan lancar. Anak-anak saya lihat juga riang gembira," katanya.

Ganjar juga mengapresiasi SDN Tambakaji 04, sudah melakukan inovasi dengan model pembelajaran hybrid. Di setiap kelas dipasang dua kamera, sisi belakang dan depan. Siswa yang belajar di rumah, jugadapat berinteraksi langsung dengan guru atau teman-temannya di kelas melalui google meet.

Baca Juga: Penurunan Covid-19 di Jateng Kian Oke, Tinggal 2 Kabupaten-Kota Berlevel 4

"Gurunya kreatif. Metode ini bisa mendekatkan mereka yang di rumah dan di sekolah. Ketika mereka bergiliran (masuk) lama-lama akan muncul kebiasaan, sekolah di rumah dan di sekolahan yang hybrid itu akan menjadi sesuatu yang biasa,” ungkap Ganjar.

Sementara itu, Kepala SDN Tambakaji 04, Sutriyono, menambahkan siswa yang mengikuti PTM terbatas terdiri atas siswa kelas 5 dan 6. Tiap tingkat dibagi dal empat kelas dengan jadwal masuk sekolah sesuai urutan ganjil-genap.

"Total siswa kelas 5 dan 6 itu sekitar 160-an, mengikuti pembelajaran setengahnya, tiap kelas dibagi masing-masing empat ruang. Kami juga pakai metode blended learning (hybrid), siswa yang di kelas belajar langsung tatap muka dengan guru, yang di rumah mengikuti secara online," jelasnya.Baca Juga: Seragam Sekolah Memberatkan Ortu, Ganjar : Nggak Seragam, Nggak Pengaruh

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah