Pemerintah Waspadai Varian Baru Corona AY.4.2 dari Inggris

- 25 Oktober 2021, 23:08 WIB
Pemerintah terus memonitor dan mewaspadai masuknya varian baru virus corona ke Indonesia. Salah satunya adalah varian AY.4.2 yang menimbulkan lonjakan kasus di Inggris. (Foto Ilustrasi: Pixabay/fernandozhiminaicela)
Pemerintah terus memonitor dan mewaspadai masuknya varian baru virus corona ke Indonesia. Salah satunya adalah varian AY.4.2 yang menimbulkan lonjakan kasus di Inggris. (Foto Ilustrasi: Pixabay/fernandozhiminaicela) /Pixabay/fernandozhiminaicela

KARANGANYARNEWS - Pemerintah terus memonitor dan mewaspadai masuknya varian baru virus corona ke Indonesia. Salah satunya adalah varian AY.4.2 yang menimbulkan lonjakan kasus di Inggris.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin, 25 2021 sore.

“Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” ujar Menkes, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Baca Juga: Jokowi Lantik 17 Duta Besar untuk Negara Sahabat, Fadjroel Rachman Jadi Dubes Kazakhstan

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, varian yang merupakan turunan dari varian Delta ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi cukup signifikan di Inggris, sejak Juli hingga Oktober tahun ini.

“Kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menkes menyampaikan, saat ini pemerintah juga fokus untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.

“Arahan Bapak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” ujarnya.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pengendalian Covid-19 di saat Nataru akan sangat memengaruhi penyelenggaraan berbagai ajang besar yang akan dilaksanakan di Tanah air.

“Ada banyak acara-acara penting tahun depan, seperti G20 yang sangat bergantung kepada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi [pandemi], terutamanya di Nataru ini. Kalau ada lonjakan akan sangat mengganggu kehadiran mereka dan suksesnya acara tersebut,” ujarnya.

Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemerintah terus memonitor situasi pandemi di seluruh wilayah di Tanah Air.

Baca Juga: Dibalik Nestapa Keluarga Gilang Endi, Mulyati: Mayatnya Penuh Luka Memar dan Lebam

“Kita juga memonitor seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia dalam kurun waktu empat minggu terakhir. Kalau dibandingkan Juli memang semuanya turun, tapi kita sudah mengamati dalam empat minggu terakhir ada 105 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, tersebar di 30 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan dalam dua minggu terakhir,” paparnya.

Meskipun hasil pemantauan menunjukkan situasi pandemi berada pada level terkendali dan dalam batas ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Menkes menegaskan pemerintah terus berhati-hati dan tetap waspada.

“Kita mencoba mengantisipasi secara lebih dini agar jangan sampai euforia yang berlebihan membuat kita jadi lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota ini kemudian menjadi tidak terkontrol karena kenaikannya menjadi sangat tinggi,” tegasnya. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah