KARANGANYARNEWS - Pasca gempa bumi Selat Sunda, Jumat petang kemarin BMKG merekomendasi lebih mewaspadai terjadinya gempa bumi besar pemicu tsunami.
Tercatat, hingga Sabtu 15 Januari 2022 pagi terjadi 28 kali bencana susulan (aftershocks) pasca gempa Mag. 6,6 di selatan Selat Sunda, Jumat 14 Januari 2022 petang.
Demikian disampaikan Daryono, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG).
Baca Juga: Status Tanggap Bencana di Pandeglang dan Update Dampak Gempa M 6,6
Dijelaskan juga, Selat Sunda merupakan zona "Seismic Gap", kekosongan gempa besar selama ratusan tahun. Itulah perlunya semua pihak mewaspadai, karena berada di antara 2 gempa bumi besar yang merusak dan memicu tsunami.
“Pertama gempa bumi Pangandaran M7,7 (2006) dan kedua gempa bumi Bengkulu M8,5 (2007),” terang Daryono sebagaimana ditulis dalam akun twitter dia, Sabtu 15 Januari 2022 pagi.
Terkait dampak sejumlah bangunan yang rusak tertima gempa bumi magnitudo 6,6 Jumat pukul 16.05 WIB kemarin, menurutnya bertambah menjadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit.
Baca Juga: Update Dampak Gempa M 6,6 di Banten, 36 Rumah dan Sekolah Rusak
Hal itu juga dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro. Menurutnya, proses pendataan hingga kini masih terus dilakukan.