Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan, Ancam Ketahanan Pangan

- 31 Maret 2022, 00:58 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut fenomena perubahan iklim saat ini di seluruh penjuru dunia semakin mengkhawatirkan. (Foto Ilustrasi: Pixabay/ELG21)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut fenomena perubahan iklim saat ini di seluruh penjuru dunia semakin mengkhawatirkan. (Foto Ilustrasi: Pixabay/ELG21) /

Kedua, presiden meminta jajarannya mengembangkan sistem peringatan dini andal dengan menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara cepat dan akurat.

Ketiga, Jokowi menekankan untuk melakukan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan.

Ia menginginkan jajarannya melakukan edukasi, literasi, dan advokasi berkelanjutan.

"Manfaatkan AI, big data, teknologi high performance computing dan lakukan dengan inovasi, teknologi rekayasa sosial dan cara kreatif untuk membangun kesadaran, ketangguhan, partisipasi masyarakat. Kapasitas dan ketangguhan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus terus ditingkatkan agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana," jelasnya, dikutip dari siaran pers BMKG.

Baca Juga: Astaga! Benda Mirip Bom Ditemukan di Dekat Kantor Gibran, Ada Apa?

Terakhir, Jokowi meminta perkuat kolaborasi lintas kementerian/lembaga, swasta, dan berbagai elemen bangsa lainnya dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal World Meteorological Organization (WMO), Petteri Taalas mengungkapkan dampak perubahan iklim sudah sangat terlihat melalui cuaca lebih ekstrem di seluruh belahan dunia.

"Kami melihat gelombang panas yang lebih intens dan kekeringan serta kebakaran hutan. Kami memiliki lebih banyak uap air di atmosfer yang menyebabkan curah hujan ekstrem dan banjir mematikan. Lautan memicu badai tropis yang lebih kuat dan naiknya permukaan laut meningkatkan dampaknya," imbuhnya.

Baca Juga: Ditemukan Benda Mirip Bom Dekat Kantornya, Gibran: Ndak Usah Takut!

Laporan WMO tentang statistik bencana selama 50 tahun terakhir menunjukkan lebih dari 11 ribu bencana terkait cuaca, iklim, dan bahaya terkait air antara 1970 dan 2019, hampir sama dengan satu bencana per hari.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah