Ganggu Kenyamanan dan Keamanan, Gubernur Sumbar Larang Aksi Minta Sumbangan di Jalan Saat Lebaran

- 15 April 2022, 22:21 WIB
Ilustrasi pengemis di jalanan. Gubernur Sumbar larang aktifitas meminta sumbangan di jalan saat lebaran
Ilustrasi pengemis di jalanan. Gubernur Sumbar larang aktifitas meminta sumbangan di jalan saat lebaran /Pikiran Rakyat/Ade Bayu Indra/Pikiran Rakyat

KARANGANYARNEWS - Momentum lebaran kerap dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk meminta sumbangan kepada para pengguna jalan yang melintas.

Peminta sumbangan bahkan berdiri di tengah jalan dan membuat penghalang seperti polisi tidur sehingga kendaraan terpaksa melambat.

Hal ini tentu kerap menyebabkan perjalanan masyarakat terganggu sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Tak hanya itu, keberadaan para peminta sumbangan di jalan ini juga bisa mengancam keselamatan para perantau yang sedang mudik.

Baca Juga: Ngeri..! Wabah Penyakit Misterius Makan 7 Korban di India. Begini Ciri-Cirinya

Karena itulah Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah melarang aksi minta sumbangan di jalan dengan alasan apapun pada momentum libur lebaran 1443 Hijriah.

Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi perantau yang pulang kampung lewat jalur darat.

"Semua OPD terkait harus mensosialisasikan hal ini ke seluruh kabupaten/kota. Tidak boleh ada aksi minta sumbangan di jalan pada libur lebaran dengan alasan apapun karena berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan perantau yang pulang lewat jalur darat," tegasnya pada Jumat (15/4/2022).

Ia mengatakan itu saat memimpin Rapat Koordinasi dalam rangka kesiapan menghadapi mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 di Padang.

Titik peminta sumbangan di tengah jalan itu bisa puluhan bahkan ratusan di seluruh Sumbar. Sehingga membuat perjalanan menjadi terhambat dan pengendara menjadi sangat tidak nyaman.

Baca Juga: Mirip GeNose, Amerika Serikat Izinkan Tes Covid-19 Darurat Lewat Sampel Napas

"Ini juga berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal dengan korban jiwa. Karena itu OPD harus berkoordinasi dengan semua pihak terkait, untuk mengantisipasi hal ini supaya tidak terjadi lagi," ujarnya.

Ia meminta agar paling lambat tanggal 18 April 2022 hal itu telah dikoordinasikan dan telah ada hasil konkretnya untuk kesiapan penyambutan perantau.

Khusus kepada Dinas PU agar memperbaiki jalan yang rusak dan menyiapkan alat-alat berat di titik-titik yang berpotensi longsor.

"Termasuk juga merapikan jalan di sepanjang kewenangan kita, kalau bisa di setiap perbatasan dibersihkan, kapan perlu dibuat ucapan selamat datang dengan spanduk di semua perbatasan Sumatera Barat sehingga perantau merasa senang dan nyaman pulang ke Sumbar," kata Gubernur.

Baca Juga: Didirikan Gajah Mada di Lereng Gunung Wilis, Masjid Ki Ageng Ngaliman jadi Saksi Bisu 'Gagalnya' Sumpah Palapa

Kenyamanan destinasi wisata juga mendapat perhatian khusus seperti penataan parkir di lokasi wisata, toilet yang representatif, tempat sholat yang bersih.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x