KARANGANYARNEWS - Banyaknya penjual sego boranan yang menjadi milik khas Kabupaten Lamongan, mendapatkan apresiasi seni, terutama seni tari.
Ya, untuk menghargai para penjual sego boranan, yang sudah nguri-uri makanan tradisional Lamongan, lahirlah Tari Boran, yang diciptakan tahun 2006.
Inilah 10 fakta Tari Boran yang dilansir dari Instagram @lamongan.update, @yakyuk_la serta @diasporamuda.lamongan.
Baca Juga: Diburu Para Perantau, Inilah 10 Keistimewaan Sego Boranan
- Sarat Nilai Kehidupan
Tarian yang tak jauh-jauh dari kehidupan penjual sego boranan, saat menjajakan dagangan ini mengandung banyak makna kehidupan.
- Nilai Religi
Kandungan nilai religi dapat dilihat pada syair lagu pengiring, yang dianggap doa untuk penjual sego boranan, yang dilakukan pada malam hari, tentunya dengan harapan agar dijauhkan dari segala yang sepi dan segala yang buruk.
- Nilai Kemanusiaan
Ada perjuangan kuat, yang dilakukan para penjual dalam mencari nafkah, serta toleransi dan gotong royong.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Mendedah Revolusi Mental Ala Serat Kalatida
- Nilai Kerukunan
Selalu ada persaingan dalam usaha, namun disini penjual tetap menjunjung tinggi kerukunan, meski berhadapan dengan penjual sejenis secara berdampingan.