- Nilai Keindahan
Gerakan yang indah tercermin disini, dengan mengusung perpaduan gerak dari tari ngremo, kepang dor serta tari jawatimuran, namun tetap mempertahankan gerakan tari yang tegas yang tidak meninggalkan sisi feminin.
- Dipamerkan Perdana
Tari ini dipentaskan perdana di Festival Karya Tari Jawa Timur di Taman Krida Budaya Malang pada 28 Juli 2006.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Eling Pepeling Filosofi Caping
- Sering Dipentaskan
Sebagai tari daerah, Tari Boran sering dipentaskan ke beberapa pertunjukan, seperti tampil di Jatim Fest 2016, Balai Pemuda Surabaya tahun 2018 serta mengisi acara TVRI tahun 2019.
- Berkali-kali Juara Lomba
Saat baru 1 tahun diciptakan, Tari Boran sudah mengukir prestasi, membawa piala bergilir Ibu Tien Soeharto, yang ketiga kali, pada Parade Tari Nusantara 2007 di TMII. Tak hanya ini prestasinya, karena tahun 2020 juga menyabet juara harapan 2 pada Dance Competition Hero's Day di Surabaya.
- Dikenalkan di Jepang
Bangga campur haru, karena tari ciptaan Tri Kristiani dan Ninin Desinta, koreografer tari di Lamongan ini, pernah dibawakan di acara Malam Cinta Indonesia 2018 di Tsukuba University Jepang.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Secangkir Kopi
- Selalu Dilestarikan
Sudah menjadi Rohnya Lamongan, begitu Tari Boran ini disebut, karena tari ini selalu diujikan pada tes talent di ajang Yak Yuk Cilik Lamongan, sebuah ajang duta wisata termasuk diajarkan di beberapa sanggar tari di Lamongan. ***