Luar Biasa, 26 Ribu Hektare Hutan Rakyat di Indonesia Sudah Tersertifikasi FSC

- 30 Juni 2022, 22:00 WIB
Hutan rakyat di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan skema sertifikasi internasional FSC yang dikelola Koperasi Taman Wijaya Rasa (Kostajasa)
Hutan rakyat di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan skema sertifikasi internasional FSC yang dikelola Koperasi Taman Wijaya Rasa (Kostajasa) /Dok Kostajasa/

KARANGANYARNEWS -  Forest Stewardship Council (FSC) telah melakukan sertifikasi ekolabel hutan rakyat di Indonesia seluas lebih dari 26 ribu hektare.

FSC sendiri adalah organisasi nirlaba global yang didedikasikan untuk mempromosikan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab di seluruh dunia.

"Sampai saat ini sudah ada 11 pengelolaan hutan rakyat di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi FSC dengan luas totalnya 26.261,69 hektare," kata Marketing and Communication Manager FSC Indonesia Indra Setia Dewi dikutip dari Antara, Kamis 30 Juni 2022.

Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon dengan Proyek Adopsi Hutan di Lemo Nakai, Bengkulu

Ia merinci bahwa hutan rakyat tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, yakni di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Jambi.

Menurutnya pada Selasa 28 Juni 2022 FSC Indonesia  di Yogyakarta, meluncurkan Standar Pengelolaan Hutan (SPH) bagi petani-hutan.

Ia menjelaskan dengan SPH itu kini semakin mudah bagi petani hutan di Indonesia menerapkan sertifikasi FSC.
 
Menurut Policy Manager Kantor Regional FSC Asia Pasifik, Thesis Budiarto sebagai lembaga nirlaba yang mendorong pengelolaan hutan dunia yang berkelanjutan, hutan rakyat dan petani-hutan juga penting bagi FSC.

Baca Juga: Pohon Tertua di Dunia Berusia 5 Ribu Tahun Tumbuh di Hutan Chile

Dukungan FSC terhadap petani hutan antara lain dengan menerbitkan standar sertifikasi kelompok, dan terakhir khusus di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Wujud dukungan itu dengan menerbitkan standar sertifikasi khusus pengelolaan hutan bagi petani-hutan yang dapat memperbesar akses petani-hutan, melakukan pengelolaan secara berkelanjutan.

Sehingga para petani hutan mendapatkan manfaat yang luas dari sertifikasi tersebut.

Baca Juga: Akibat Aktifitas Penebangan Hutan, Tempat Keramat Telaga Awan di Papua Barat Alami Kerusakan

Sedangkan Country Manager FSC Indonesia, Hartono Prabowo menambahkan pihaknya menerbitkan standar sertifikasi khusus untuk petani hutan yang relevan dengan keadaan para petani-hutan, serta realistis dan dapat dicapai, yang ditulis dalam bahasa sederhana yang dapat dipahami dan dipenuhi oleh para petani-hutan.

"Dengan demikian diharapkan petani-hutan dapat meningkatkan kinerja dan produktifitasnya pengelolaan hutannya secara berkelanjutan, bertanggung jawab dan berkeadilan dengan sertifikasi FSC," katanya.***

Editor: Andi Penowo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x