Agar bisa Diekspor, BPOM Berharap Vaksin Merah Putih Didaftarkan di WHO

- 27 Juni 2022, 23:46 WIB
Petugas kesehatan berada di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur
Petugas kesehatan berada di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur /Didik Suhartono/ANTARA

KARANGANYARNEWS - Agar ke depan tidak hanya menjadi alternatif pilihan dalam negeri, tetapi juga menjadi produk ekspor. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito berharap Vaksin Merah Putih didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Hal ini disampaikan pada acara Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih di Kampus A Universitas Airlangga Surabaya, Senin 27 Juni 2022.

Menurutnya, jika vaksin bisa didaftarkan ke WHO dan diekspor maka bukan tidak mungkin namanya akan diganti menjadi lebih universal.

Baca Juga: Perlunya Pertimbangkan Angka Ketercakupan Vaksin Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan

"Nanti mungkin dengan nama yang kita mintakan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) dengan nama yang universal kalau nanti benar-benar diekspor," ucap dia.

Penny juga berharap uji klinik fase tiga Vaksin Merah Putih dapat berjalan lancar dan hasilnya bisa segera diperoleh.

Ia menyatakan, keberhasilan pengembangan Vaksin Merah Putih Unair menjadi kebanggaan bagi seluruh elemen bangsa, karena merupakan vaksin pertama karya anak bangsa.

“Betul-betul dimulai dari awal di dalam negeri. Jadi dari benih vaksinnya ya virusnya dari Indonesia, dari pasien kita di Indonesia. Jadi sangat membanggakan," katanya.

Baca Juga: Disetujui BPOM, Vaksin PCV 13 Produk Pfiser Bisa untuk Anak hingga Dewasa

Sementara itu, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih berpendapat bahwa pengembangan Vaksin Merah Putih Unair merupakan langkah besar dalam upaya Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin.

Pandemi COVID-19, kata dia, telah menyadarkan pemangku kebijakan untuk memperkuat pertahanan sistem kesehatan.

"Kami juga akan melakukan transformasi bidang kesehatan, salah satunya untuk ketahanan sistem kesehatan melalui resiliensi kefarmasian," tutur dia.

Terkait peruntukan Vaksin Merah Putih Unair, Agusdini mengatakan bahwa kemungkinan nantinya akan digunakan untuk booster dan vaksin anak.

"Kami masih belum bisa memastikan rentang usia anak yang menjadi sasaran Vaksin Merah Putih Unair karena masih harus melakukan penelitian lanjutan," katanya.

Saat ini Unair Surabaya resmi memulai uji klinik fase tiga Vaksin Merah Putih setelah memperoleh izin dari BPOM.

Pada uji klinik fase tiga ada 4.005 subjek yang disiapkan untuk mengikuti penelitian dan dibagi dalam tiga kelompok, yakni satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan.***

Editor: Andi Penowo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x