Erupsi Gunung Merapi, Presiden Jokowi Resmikan Jalan Jalur Evakuasi

- 22 Januari 2024, 18:05 WIB
Gunung Merapi erupsi lagi, Presiden Jokowi resmikan empat ruas jalan jalur evakuasi di Kabupaten Magelang
Gunung Merapi erupsi lagi, Presiden Jokowi resmikan empat ruas jalan jalur evakuasi di Kabupaten Magelang /foto: jccnetwork/

KARANGANYARNEWS - Presiden Jokowi resmikan jalan jalur evakuasi warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Senin 22 Januari 2024. Sehari sebelummnya, Kabupaten Boyolali dan Klaten diguyur hujan abu erupsi Gunung Merapi.

"Ruas jalan Muntilan-Keningar, Sukomakmur ini akses atau jalur evakuasi untuk warga lereng Gunung Merapi, perlu saya lihat, saya tunjuk dan sudah selesai," kata Presiden RI saat meresmikan Inpres Jalan Daerah di Kabupaten Magelang. 

Perbaikan empat ruas jalan ini diantaranya di Muntilan, Keningar, Sukomakmur dan Petung Pakis. Keseluruhannya di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

 Baca Juga: Erupsi Merapi, Ini 7 Kecamatan di Boyolali yang Sempat Dilanda Hujan Abu

"Merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Jawa Tengah," terang Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari  akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 22 Januari 2024.

Presiden merinci, anggaran Inpres Jalan Daerah untuk perbaikan dan pembangunan jalan tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp14,6 triliun. Di Provinsi Jawa Tengah, pemerintah menganggarkan sebesar Rp1,36 triliun untuk memperbaiki dan membangun 40 ruas jalan.

 

Hujan Abu di Kabupaten Boyolali dan Klaten

Teruntuk di Kabupaten Magelang, empat ruas jalan sepanjang 18,2 kilometer yang diresmikan Presiden ini menggunakan anggaran Rp31,9 miliar.

 Baca Juga: 80 Kali Lebih Letusan Dahsyat sejak tahun 1006 , Sederet Misteri Dibalik Erupsi Gunung Merapi

Jokowi menambahkan, Kementerian PUPR membangun ruas jalan tersebut tidak dengan aspal, melainkan rigid beton agar lebih awet, mengingat banyak truk pasir yang melintasinya.

"Dibangunnya jalan ini dengan rigid beton tidak dengan aspal, kita harapkan akan memberikan keawetan, karena yang lewat di sini adalah truk-truk pasir besar-besar sehingga dibangun dengan rigid beton," kata Presiden, dilansir dari Antara Senin 22 Januari 2024.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua hari terakhir terjadi erupsi Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, hingga beberapa kali.

 Baca Juga: 13 Desa di Magelang dan Boyolali hujan abu vulkanik Erupsi Gunung Merapi

Diperoleh keterangan erupsi Gunung Merapi Minggu 21 Januari 2024,  menyebabkan sedikitnya 7 kecamatan di Kabupaten Kabupaten Boyolali diguyur hujan abu hingga dua kali

Selain Kabupaten Boyolali, diperoleh keterangan hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi juga terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Klaten di Tegalmulyo seperti di Dukuh Girpasang serta kawasan Sapuangin.

 

Status Siaga

Laporan aktivitas Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan periode pengamatan Minggu pukul 00.00 WIB-pukul 24.00 WIB terjadi letusan satu kali dengan amplitudo 70 mm dan durasi 239,64 detik.

 Baca Juga: 7 Kali Erupsi Sehari: Tim BPBD Turunkan Tim Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi

Selain itu juga terjadi empat kali awan panas guguran (APG) erupsi dengan amplitudo 42-70 mm, durasi 150,08-214,4 detik. Kemudian ada lagi  178 guguran dengan amplitudo 3-41 mm dan durasi 21,76-184,88 detik.

Tercatat, hybrid atau fase banyak ada 14 kali dengan amplitudo 3-11 mm dan gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 27-80 mm dan durasi 7,84-13,16 detik.

"Satu kali letusan, tinggi kolom dan luncuran tidak teramati. Terjadi empat kali awan panas guguran ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan estimasi jarak luncur sekitar 2.000 meter," jelas Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dilansir dari laporan resmi aktivitas Gunung Merapi.

 Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi

Visual Gunung Merapi berkabut dan asap kawah tidak teramati, Cuaca juga mendung dan hujan. Dijelaskan, volume curah hujan 58 mm per hari. Menurutnya, status Guning Merapi masih level III atau Siaga.

 

Potensi Bahaya

Potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya.  Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Di sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

 Baca Juga: 80 Kali Lebih Letusan Dahsyat sejak tahun 1006 , Sederet Misteri Dibalik Erupsi Gunung Merapi

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di area daerah potensi bahaya," jelas Agus.

Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," jelasnya.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x