Network
KARANGANYARNEWS - Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP, Begini Komentar Sang Cawapres Terpilih. Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden (Cawapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka tak mempersoalkan jika dirinya dan sang ayah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak lagi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Terlebih, saat mengikuti pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia diusung partai lain.
"Nggak apa-apa. Ya udah, nggak apa-apa," kata Gibran Rakabuming, saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa, 23 April 2024.
Baca Juga: Menengok Kampung Gitar Baki Sukoharjo, Gaungnya Sampai Eropa
Ia menyatakan, selama ini belum ada pembahasan dengan Jokowi terkait partai baru yang bakal menjadi tempat berlabuh.
"Belum ada pembahasan ke situ. Tunggu aja nanti. Oh (Pak Jokowi), saya tidak tahu, tanyakan ke beliau sendiri," ucap Gibran Rakabuming.
Dirinya juga tak mempersoalkan jika partai tempatnya bernaung selama ini memecatnya.
"Nggak papa, dipecat ya nggak papa," kata Gibran Rakabuming.
Baca Juga: Menikmati Kelezatan Tahok Pasar Gede, Jajanan Ikonik Khas Solo
Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komaruddin Watubun, mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih.
Penegasan ini ketika dikonfirmasi soal status Gibran Rakabuming di PDIP usai menjadi wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan," tegas Komaruddin Watubun, Selasa, 23 April 2024, dikutip dari sebuah sumber.
Baca Juga: Gibran Siap Rampungkan Tugasnya sebagai Wali Kota Solo hingga Habis Masa Jabatan
Status sama juga berlaku bagi Jokowi. Diketahui, Jokowi dan Gibran Rakabuming sebelumnya merupakan kader PDIP.
Menurut Komaruddin Watubun, Jokowi sudah tidak lagi menjadi kader setelah sikap politiknya berbeda dengan keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Ah, orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDIP, yang benar saja," kata dia. ***
