Bagi HaedarNashir, menilai moderasi merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Sejarah membuktikan, transisi dari Buddha dan Hindu ke Islam terjadi dalam suasana damai.
Menurut Haedar, Indonesia dengan berbagai latar belakang agama, ras, suku, warna kulit, dan bahasa memerlukan pendekatan yang inklusif dan solutif. Oleh karena itu, gagasan serta penerapan nilai-nilai moderasi Islam di Indonesia, dianggap sebagai langkah yang sangat tepat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah menegaskan, moderasi bukan hanya sekadar konsep, tetapi juga sebuah praktek yang dapat memperkuat persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan.
Baca Juga: Dr. Agus Taufiqurrahman: Muhammadiyah Tak Pernah Minta Jatah Menteri
Dalam konteks Indonesia yang heterogen, moderasi menjadi landasan yang kokoh untuk menciptakan harmoni dan kemajuan bersama.
"Konsep radikalisme dan deradikalisme, tidak menyelesaikan persoalan, yang ada justru menciptakan radikalisme baru. Indonesia perlu dibangun dengan pondasi moderat,” haedar sebagaimana dilnsir dari katanya, dilansir dari muhammadiyah.or.id.
Dengan penuh rasa hormat, Haedar Nashir menyatakan pengakuan ini merupakan suatu kehormatan baginya. dia katakan, Ini sebuah kehormatan bagi dirinya.***