Network
KARANGANYARNEWS - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan penentuan waktu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 dapat dipastikan setelah pelaksanaan rukyatul hilal di beberapa titik pantau se-Indonesia pada Jumat, 7 Juni 2024.
Hal itu diungkapkan Gus Yahya dalam konferensi pers terkait Isu-isu Mutakhir Haji 1945 di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024.
Dirinya bilang, Nahdlatul Ulama berpegang pada rukyatul hilal atau menyaksikan keberadaan hilal (bulan baru) di awal bulan sebagai pedoman untuk menentukan tanggal bulan hijriah.
Baca Juga: BP Tapera Kembalikan Tabungan Perumahan kepada 956.799 Orang, Nilainya Tembus Rp4,2 Triliun
"Nah, makanya nanti pada tanggal 7 Juni 2024, tim dari Lembaga Falakiyyah PBNU ini akan bekerja dengan menempatkan petugas-petugas di berbagai titik di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat hilal," kata Gus Yahya, dilansir dari laman NU Online.
"Apabila besok sore pas magrib hilal sudah terlihat, itu berarti tanggal 8 Sabtu itu tanggal 1 Dzulhijjah. Nanti tinggal ngitung aja tanggal sepuluhnya tanggal berapa," jelas dia.
Lebih lanjut dikatakan, apabila hilal tidak tampak pada saat dilakukan rukyatul hilal pada Jumat sore, Bulan Dzulqa'dah akan disempurnakan atau istikmal sehingga kemungkinan 1 Dzulhijjah jatuh pada Ahad, 9 Juni 2024.
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Minta Rencana Kebijakan Tapera Dibatalkan
Dengan demikian, penentuan awal Dzulhijjah masih menunggu hasil rukyatul hilal. Jika hilal terlihat pada Jumat, 7 Juni 2024 sore, 1 Dzulhijjah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024 dan Idul Adha akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
