Jenazah Dosen UIN Surakarta yang Meninggal Bersimbah Darah Diterbangkan ke Mataram, Pecah Hujan Tangis

25 Agustus 2023, 13:56 WIB
Jenazah dosen UIN Surakarta yang meninggal bersimbah darah diterbangkan ke Mataram, pecah hujan tangis. Pihak keluarga minta kasus ini diusut tuntas. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Prosesi penghormatan terakhir Wahyu Dian Silviani (34) di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat siang, 25 Agustus 2023 diwarnai hujan tangis para rekan sejawat. Jenazah korban tiba dari RS Dr Moewardi Solo diantar pihak kampus dan keluarga pukul 10.00 WIB.

Kedatangan jenazah langsung disambut derai air mata rekan-rekan kerjanya. Selanjutnya diadakan upacara serah terima dari pihak kampus kepada keluarga, lantas disalatkan secara berjemaah.

Upacara ini sekaligus sebagai wujud penghormatan terakhir dari pihak kampus kepada jasa-jasa telah dilakukan tenaga pendidiknya.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Podcast Horor di Spotify, Dijamin Merinding Auto Ketagihan

Pihak keluarga hadir, yakni ayah beserta adik korban. Mereka tak henti-hentinya menitikkan air mata, meratapi kepergian Wahyu Dian Silviani yang begitu cepat meninggalkan keluarga.

Dalam sambutannya, ayahanda korban, Prof Mohammad Hasil Tamzil beserta keluarganya mengaku telah mengikhlaskan kepergian putri tercintanya.

Namun, keluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi meninggalnya korban secara tak wajar.

"Hari ini bapak ibu harus ikhlas berpisah, saya pun juga demikian bersama keluarga besar di Mataram. Kasus kematian anak saya adalah masalah kriminal. Kami sekeluarga ikhlas karena ssesungguhnya ini sudah menjadi kehendak Allah Subhanu wa Ta'ala. Kita hanya menjalankan skenario yang sudah disusun besar, dulu sebelumnya oleh Allah Subhanu wa Ta'ala," kata Mohammad Hasil Tamzil.

Baca Juga: 50 Lagu Galau Indonesia Populer 2023, Sedih dan Bikin Nangis Penuh Nostalgia

"Tapi karena ini adalah masalah kriminalitas, saya mohon pada pak polisi, itu diusut tuntas pak. Ini masalah kejahatan pak. Saya mohon kepada lembaga ini, kepada UIN ini untuk menjadi pengganti saya di sini," tegasnya.

Mohammad Hasil Tamzil juga meminta maaf bila korban memiliki kesalahan selama hidupnya.

"Bapak ibu sekalian tidak ada kata yang diucapkan, mohon maaf sebesar besarnya maafkan anak saya ya pak ya, maafkan anak saya bapak ibu semua, maafkan," sambungnya sembari menahan tangis.

Usai disalatkan, jenazah Wahyu Dian Silviani lantas diberangkatkan ke Surabaya menggunakan perjalanan darat dan akan diterbangkan menuju rumah duka di Mataram, Nusa Tenggara Barat menggunakan super jet.

Baca Juga: Astaga! Ketua BEM FMIPA UNS Dihajar Sopir Dekanat, Ada Apa Nih?

Sementara, Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, M Rahmawan Arifin memaparkan seluruh pembiayaan pemberangkatan jenazah menuju rumah duka ditanggung pihak kampus, termasuk amanat orangtua untuk menyelesaikan kasus ini.

"Ini seluruhnya kami keluarga besar UIN Raden Mas Said Surakarta merasa kehilangan yang sangat dalam dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya dosen terbaik kami, dosen yang sedianya diperuntukkan membuka program studi baru, yaitu Ilmu Lingkungan." papar M Rahmawan Arifin.

"Hari ini jenazah langsung dijemput oleh orangtuanya, oleh bapaknya dari Mataram dan kami sudah secara kelembagaan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga," tukas dia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Duet Bareng Anies Baswedan di Pilpres 2024? Begini Tanggapan Bacapres PDIP

Diberitakan sebelumnya, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta berinisial WDS (34) ditemukan meninggal di rumah rekannya, kompleks Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis siang, 24 Agustus 2023.

Diketahui, rumah ditinggali korban merupakan milik temannya. Sementara rumah WDS sedang direnovasi berada di samping TKP.

Setelah rumah dibuka, WDS ditemukan tergeletak di ruang tengah dengan kondisi tertutup kasur lantai.

Terdapat luka sayatan di bagian pipi kanan korban dan beberapa bercak darah di dinding sekitar ditemukannya mayat korban. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler