KARANGANYARNEWS – Kendati banjir yang menggenangi 15 kecamatan di Kabupaten Cilacap berangsur surut, seluruh warga yang terdampak diminta tetap siaga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap melaporkan, pengungsi sudah mulai pulang dan membersihan tempat tinggal. Meski demikian, kewaspadaan mutlak diperlukan, mengingat cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Analis Kebencanaan BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo mengatakan ada 42 desa di 15 kecamatan yang terdampak banjir. Mereka yang terdampak dan mengungsi, sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Jateng Siaga Bencana, Ganjar; BPBD Lebih Intensifkan Patroli Daeah Rawan
“Secara umum, sudah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumah,” kata Gatot Arief Widodo melalui sambungan telepon, kepada awak media.
Dijelaskan, pengungsi paling banyak terdapat di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten sejumlah 2.500 jiwa. Di Kecamatan Sidareja, 72 jiwa mengungsi di Koramil Sidareja. Selain itu, ada pula pengungsian di Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga menimpa warga Kecamatan Kesugihan tepatnya di Desa Ciwuni. Gatot menyebutkan, akibat kejadian tersebut warga harus mengungsi ke rumah famili, karena kerusakan yang cukup parah.
Baca Juga: Intensitas Bencana Merapi Tinggi, Desa Tlogolele Kian Sering Hujan Abu
“Saat ini yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir adalah sarana kesehatan lingkungan (Sarkesling) seperti sapu, pel dan disinfektan, khususnya di Desa Kalijeruk karena terendam cukup lama perlu pembersihan, juga memerlukan sabun cuci,” ujarnya.