KARANGANYARNEWS – Menghadapi rawan bencana cuaca ekstrem dan musim penghujan 2022-2023, 35 BPPD se Provinsi Jawa Tengah telah disiagakan.
Soliditas antar institusi dan reaksi cepat, kunci pencegahan dan penanganan rawannya bencana cuaca ekstrem dan musim penghujan tahun 2022-2023 ini.
Dua pencegahan dan penanganan bencana tadi, dapat dilakukan dengan pemetaan wilayah rawan bencana, pasokan data cuaca, penguatan penyiagaan personel dan ketersedian logistik.
Baca Juga: Bencana Banjir dan Longsor di Cilacap: Cuaca Ekstrem, Warga 15 Kecamatan Diminta Tetap Siaga
Demikian ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Ancaman Bencana cuaca ekstrem dan musim penghujan tahun 2022-2023.
Apel yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jateng, diikuti 200 personel. Mulai dari Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, PMI, Baznas, BMKG, Dinas PU SDA, Dinas ESDM, Pramuka, TNI/Polri, ormas peduli bencana, hingga sejumlah relawan.
Baca Juga: Jateng Siaga Bencana, Ganjar; BPBD Lebih Intensifkan Patroli Daeah Rawan
“Terpenting infomasi curah hujan dari BMKG, kondisi tanah dari badan geologi termasuk dari (dinas) ESDM kami sebarkan. Kemudian memunculkan awareness kawan-kawan relawan sampae Kades penting untuk mengetahui supaya responnya bisa cepat,” terangnya.
Dia berpesan baik personel, peralatan maupun logistik disigakan. Di samping itu, diharapkan juga warga menghidupkan kearifan lokal "ilmu titen" sebagai nilai lokal mengantisipasi bencana.