Network
KARANGANYARNEWS - Ketidaksempurnaan fisiknya, tak menyurutkan semangat Suwanto dan Yayuk mengabdikan diri sebagai relawan bencana alam.
Sejak 2017 lalu Suwanto, 41 tahun mengaku sudah bergabung dalam komunitas LIDI. Komunitas difabel bergerak dalam bidang sosial, hingga menjadi relawan kebencanaan di Jateng.
Suwanto yang menderita penyakit Polio sejak kecil, terhitung mulai empat tahun lalu dia kerap terjun ke daerah bencana, membantu warga masyarakat yang tertimpa bencana alam.
Baca Juga: Festival Karawitan SMP, 80 Sekolah di Karanganyar Memiliki Gamelan
"Saya lakukan ini ya karena keinginan untuk berguna bagi orang lain. Saya tergabung di relawan Covid-19 dan juga relawan Tagana. Sudah berkali-kali terjun ke daerah bencana, misalnya banjir di Semarang waktu lalu," katanya.
Meski saat terjun ke daerah bencana kerap menghadapi kesulitan, Suwanto tetap berusaha membantu sebisa dan semampunya. Dia contohkan semisal menyiapkan makanan untuk korban bencana, bantu rajang-rajang (potong-potong) sayuran itupun sangat berguna bagi warga yang tertimpa bencana
Suwanto mengatakan, sangat bahagia dan bangga selama mengabdikan diri sebagai relawan bencana alam. Bahagia karena bisa membantu orang lain, bangga karena meski kondisinya seperti itu dirinya tetap dapat membantu.
Baca Juga: Ekskavasi Kedua Situs Watu Genuk, BPCB Temukan Tiga Candi di Boyolali
"Saya saja yang begini bisa ikut bantu, maka untuk orang lain ayo kita bantu. Kalau kita membahagiakan orang lain, pasti orang lain akan membahagiakanmu," katanya dalam acara apel kesiapsiagaan bencana yang digelar Pemprov Jateng, Selasa 09 Nopember 2021.
