Nyadran termasuk salah satu tradisi menjelang bulan Ramadhan, dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing, setiap daerah memiliki tradisi masing-masing. Dan biasanya, dilakukan sebelum puasa atau tanggal 15, 20 dan 23 bulan Ruwah.
Seperti yang terlihat di beberapa makam di Yogyakarta, masyarakat berduyun-duyun datang untuk melakukan bersih sebagai rangkaian tradisi nyadran.
Baca Juga: Sesulit Apapun Doanya Terkabulkan, Inilah 4 Weton Wanita Paling Ijabah di Bulan Puasa Ramadhan 2023
Tidak hanya melakukan bersih-bersih makam, masyarakat juga antusias untuk bekerja sama bergotongroyong dan berbagi apa yang dibawa untuk rangkaian nyadran.
Selain bersih-bersih dilanjutkan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh sesepuh kampung, semua masyarakat dari berbagai angama berkumpul dan duduk bersama diatas tikar, mendengarkan sambutan dari sesepuh kampung.
Cukup khidmat tradisi nyadran yang dilakuan di halaman makam makam kampung Kutuwates Rw 10 Sinduadi, dengan nyadran silaturahmi antar warga terjaga, menguatkan budaya gotong-royong, dan tentunya menjaga toleransi antar umat beragama.
Baca Juga: 5 Zodiak Paling Melimpah Ruah Rejeki Awal Bulan Puasa Ramadhan 2023, Kalian Salah Satunya?
Kegiatan ruwahan atau nyadran yang dilakukan satu tahun sekali sebagai agenda rutin untuk menjaga silaturahmi warga berkumpul bersama. Walapun sebenarnya membersihkan makam dapat dilakukan kapan saja, karena moment sehingga kegiatan berkumpul dilakukan pada bulan Ruwah.
Selepas acara inti nyadran, berbagi makanan tanpa memandang identitas. Makan bersama atau kenduri, merupakan acara atau ritual yang ditunggu oleh warga masyarakat setempat. ***