KARANGANYARNEWS - Kontribusi dari para pakar sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah. Di Provinsi Jawa Tengah, kontribusi tadi sangat dibutuhkan karena memiliki keragaman bahasa daerah yang tersebar di 35 wilayah kabupaten/ kota.
Demikian disampaikan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum. dalam Rakor Pakar dan Calon Pengajar Revitalisasi Bahasa Daerah di Aula Cipto Mangunkusumo, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Senin-Rabu, 5-7 Februari 2024.
Dijelaskan, tahun ini ada penambahan materi revitalisasi bahasa daerah yang awalnya empat materi menjadi tujuh materi. Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan program dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Baca Juga: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Diseminasikan Konten Kebahasaan dan Kesastraan
“Materi itu akan dilombakan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI),” kata Syarifuddin. Kami mengajak para pakar untuk berkolaborasi dalam merevitalisasi bahasa daerah agar penutur muda bangga menggunakan bahasanya,” ungkapnya.
Dalam menjalankan program-programnya, lanjut Syarifuddin, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah fokus dalam menjalankan program, memikirkan keberlanjutan program, dan bermitra atau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Festival Tunas Bahasa Ibu
“Ketiga hal itu menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program-program Balai Bahasa. Kami akan terus berkomitmen menjaga pelestarian bahasa daerah walaupun ada kendala dalam pelaksanaannya,” terangnya.
Baca Juga: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Kembali Penghargaan Prasidatama 2023