Lahirkan Pendiri Muhammadiyah dan NU, KH Sholeh Darat Diusulkan Pahlawan Nasional

- 27 April 2024, 13:35 WIB
Gunoto Saparie, Ketua Umum Satupena Ketua Umum Dewan Kesenian Provinsi Jawa Tengah
Gunoto Saparie, Ketua Umum Satupena Ketua Umum Dewan Kesenian Provinsi Jawa Tengah /Foto Dok. Satupena Jawa Tengah/

Tim tersebut juga perlu melakukan visitasi untuk melihat secara langsung, sejauh mana tokoh tersebut mendapat pengakuan di masyarakat. Dia katakan, pengusulan gelar pahlawan nasional untuk KH Sholeh Darat paling tidak tahun depan.

Tahun 2024 ini, usulan gelar pahlawan nasional masa penyerahan dokumennya ke Kementerian Sosial telah ditutup akhir Maret lalu. Dalam dokumen itu, harus ada rekomendasi Gubernur. Selain itu, perlu ada juga hasil sidang tim peneliti yang menyatakan kelayakan usulan," kata dia.

Diperoleh keterangan, sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang mendukung upaya para ulama mengusulkan nama ulama besar KH Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani yang akrab disebut dengan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional.

 Baca Juga: Soto Lamongan dan Muhammadiyah Digadang-gadang Jadi Duta Indonesia

Walikota Semarang Dr Ir Hevearita Gunaryanti Rahayu, MSi menegaskan dukungannya tersebut dan juga berencana menjadikan KH Sholeh Darat sebagai pengganti nama Jalan Kiai Saleh.

 

Penggantian Nama Jalan

Usulan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional muncul saat Seminar Genealogi Nasionalisme Indonesia dalam Kitab KH Sholeh Darat yang digelar PCNU Kota Semarang dan Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jumat, 19 April 2024.

Terkait rencana perubahan nama Jalan Kiai Saleh menjadi Jalan KH Sholeh Darat, Gunoto Saparie mengaku tidak menyetujuinya. Argumentasi dia, hal ini akan  menimbulkan konsekuensi merepotkan warga yang berada di sekitar jalan tersebut.

 Baca Juga: KPU Karanganyar Terancam Gugatan pidana, perdata, PTUN dan Kode Etik

Mereka harus sibuk mengurus surat-menyurat dan administrasi kependudukan. Mulai dari perubahan KTP, Kartu Keluarga, SIM, STNK, sertifikat tanah, sampai BPKB. Termasuk permasalahan aplikasi navigasi macam Google Maps atau Waze, perlu perubahan secara bertahap.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah