Banjir Solo, Gibran Ngaku Dapat Banyak Keluhan Warga

17 Februari 2023, 19:05 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku mendapat keluhan dari warga saat menyambangi lokasi pengungsian banjir di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Jumat siang. (Foto: Dok. Istimewa/rizka) /

KARANGANYARNEWS - Banjir Solo, Gibran Ngaku Dapat Banyak Keluhan Warga. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambangi lokasi pengungsian banjir di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Jumat siang, 17 Februari 2023. Ia pun mengaku mendapatkan banyak keluhan dari warga terkait sejumlah bantuan.

Mendapat laporan warganya, Gibran Rakabuming menyatakan akan segera memenuhi kebutuhan logistik.

"Nanti segera kami penuhi logistiknya ya, tunggu. Tadi banyak juga keluhan minta popok sekali pakai, susu buat anak-anak, makanan dan selimut," ungkapnya, saat dijumpai di lokasi pengungsian.

Wilayah Joyosuran merupakan lokasi terparah terkena banjir. Ketinggian air masih berkisar 50 hingga 150 cm. Pantauan hingga sore hari air semakin naik.

Baca Juga: Astaga! Banjir Solo Rendam 15 Kelurahan, 18 Ribu Warga Terdampak

"Di sini (Joyotakan) yang paling parah. Pengungsinya paling banyak. Ini untuk yang di pinggir-pinggir jalan saya mohon untuk menuju tempat pengungsian nggih (ya-red). Kalau full (penh) nanti kami carikan tempat lain," tukasnya.

Sementara itu, Camat Serengan, Agung Wijayanto, mengungkapkan hampir seluruh warganya mengungsi.

Pihak kecamatan menggunakan beberapa kantor kelurahan dan bangunan SD Negeri Joyotakan 59 sebagai lokasi pengungsian.

"Sebagian besar wilayah Kelurahan Joyosuran terendam. Kami sediakan dua tempat ini juga masih kurang. Ini tadi mas wali minta tambah tempat," ungkapnya.

Baca Juga: Banjir Solo: Sejumlah Sekolah Liburkan Siswa, Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Adapun untuk Kecamatan Serengan, titik-titik banjir berada di beberapa tempat, di antaranya wilayah Tipes dan Kelurahan Serengan, namun sudah mereda.

"Tapi kok yang di sini (Joyotakan) malah semakin naik," imbuh Agung Wijayanto.

Sebagian warga memilih tidak meninggalkan rumah, namun tak sedikit di antaranya mengungsi di pelataran toko.

Kendati telah disarankan untuk mengungsi di lokasi pengungsian, mereka enggan mengindahkan lantaran takut akan kehilangan barang di rumahnya.

Kendati demikian, Agung Wijayanto tetap terus berkoordinasi dengan warga yang tak mengungsi agar bantuan tetap tersalurkan.

Baca Juga: Disambangi Dubes Korsel, Gibran Gagas Sister City Solo-Gimhae

"Kalau yang di rumah paling penting mereka komunikasi dengan kami karena kami memang keterbatasan personel untuk menjangkau semuanya. Kalau misalkan mereka 'pak kami mohon kiriman logistik' ya kami kirim," ucapnya.

Sejumlah bantuan dibutuhkan warga, yakni makanan siap saji, obat-obatan, vitamin, dan kebutuhan pokok.

Sementara bantuan khusus seperti popok dan susu bayi juga telah tersalurkan.

"Kebutuhan bersifat khusus ya sangat urgent (mendesak) seperti untuk bayi itu susu, popok. Kalau dari kesehatan, puskesmas sudah ada piket sehari tiga kali untuk monitor," tukas Agung Wijayanto. (rizka) ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler