KARANGANYARNEWS - Upaya pencegahan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Wonogiri.
Selain melakukan penutupan sementara pasar hewan, upaya peninjauan langsung ke para peternak juga dilakukan untuk memastikan tidak adanya sapi atau ternak lain yang tertular.
Di Wonogiri sendiri sejauh ini beberapa kasus PMK lebih banyak ditemukan di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur. Sehingga ada kemungkinan sapi-sapi itu tertular karena interaksi dengan ternak dari luar wilayah Wonogiri, saat di pasar hewan.
Baca Juga: Belasan Sapi Terpapar PMK, Pemkab Wonogiri Lockdown Pasar Hewan Selama 2 Minggu
Tingginya permintaan pasar akan daging sapi memang tidak bisa dipungkiri cukup membuat pihak berwenang agak kesulitan untuk mengontrol peredaran sapi-sapi di pasar.
Sebab meski sudah dilakukan penutupan pasar hewan, namun beberapa pedagang ada yang melakukan transasksi jual beli secara online. Sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran wabah tanpa terkontrol.
Sejauh ini pihak pemkab Wonogiri sendiri sudah berusaha melakukan pengetatan dengan terus melakukan sosialisasi kepada para peternak.
Sosialisasi tentunya terkait upaya pencegahan dan penyembuhan wabah ini agar tidak menjadi parah. Sebab PMK sejatinya bisa disembuhkan dengan penanganan khusus.
Baca Juga: Antisipasi PMK, Satgas Pangan Polda Jateng dan Polres Jajaran Sisir Pasar Hewan